Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS-Kanada Sepakat Tangkal Pengaruh China

Kompas.com - 24/02/2021, 10:04 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Amerika Serikat (AS) dan Kanada sepakat bekerja sama melawan pengaruh China dan mengatasi perubahan iklim.

Kesepakatan tersebut terjalin saat Presiden AS Joe Biden melakukan video call dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada Selasa (23/2/2021).

“Amerika Serikat tidak memiliki teman dekat sedekat Kanada,” kata Biden kepada Trudeau melalui sambungan video call sebagaimana dilansir dari Reuters.

Setelah berbicara selama sekitar dua jam, kedua pemimpin tersebut muncul dan memberikan pernyataan bersama.

Baca juga: Inggris Tantang China Buka Akses bagi PBB ke Xinjiang

Mereka sepakat bekerja sama untuk mengatasi pandemi Covid-19 dan memerangi perubahan iklim dengan target nol emisi pada 2050.

Trudeau juga berterima kasih kepada Biden karena menegaskan kembali dukungan AS untuk pembebasan dua warga Kanada yang ditahan oleh China, Michael Spavor dan Michael Kovrig.

“Manusia tidak menukar chip. Kami akan bekerja sama sampai kami mendapatkan mereka kembali dengan selamat,” kata Biden.

Kendati demikian, Biden dan Trudeau tidak memberikan sesi pertanyaan setelah menyampaikan sambutan mereka.

Baca juga: Parlemen Kanada Sepakat Nyatakan China Lakukan Genosida terhadap Muslim Uighur

Trudeau menyambut baik pemerintahan Biden, dengan alasan perhatian khusus Washington terhadap perubahan iklim berbeda dengan mantan Presiden AS Donald Trump.

“Terima kasih, sekali lagi, karena telah melangkah sedemikian besar dalam menangani perubahan iklim. Kepemimpinan AS telah sangat dirindukan selama beberapa tahun terakhir," kata Trudeau.

Kanada kerap menjadi negara pertama yang didatangi oleh presiden AS baru beserta para pejabatnya.

Namun, pandemi Covid-19 telah mengubah mekanisme kunjungan menjadi pertemuan secara virtual.

Baca juga: Blogger China Ditahan karena Ejek Tentara yang Tewas Adu Jotos dengan Pasukan India

Biden, Wakil Presiden AS Kamala Harris dan pejabat lainnya hadir dalam pertemuan virual tersebut.

Semuanya mengenakan masker hitam dan duduk di meja panjang di ruang rapat Gedung Putih.

Mereka berbicara dengan Trudeau dan pejabat Kanada lainnya yang berada di Ottawa melalui video call.

Baca juga: Menlu China: Perlakuan pada Minoritas Uighur di Xinjiang “Contoh Cemerlang” Penegakan HAM

Di sisi lain, seorang sumber dari Pemerintah Kanada mengatakan belum ada kemajuan mengenai kemungkinan Kanada mengakses vaksin Covid-19 yang diproduksi di AS.

Saat ini, Kanada menerima dosis vaksin virus corona dari Eropa.

“Kami fokus pada diri kami sendiri, AS fokus pada dirinya sendiri. Mereka merasa kekurangan pasokan, jadi tidak ada kabar tentang itu,” kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya itu.

Baca juga: Viral Tulisan Mug Sebut Wanita “Barang Murah”, Toko Teh Kekinian China Dihujat Netizen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com