"Untuk bahasa kami komunikasi dengan bahasa Inggris. Memang jurusan yang kami pilih di universitas juga lebih banyak bahasa Inggrisnya."
"Walaupun kami berdua sama-sama lancar berbahasa Mandarin, banyak yang lebih mudah dikomunikasikan lewat bahasa Inggris," jelas Regina.
Baca juga: Murdoch University Pertahankan Jurusan Bahasa Indonesia, La Trobe Masih Menggantung
Regina mengaku jika ia dan Ilya sama sekali tidak memiliki kegemaran yang sama.
"Bahkan soal selera makanan juga berbeda," ujarnya.
"Saya suka pedas, dia enggak bisa makan pedas sama sekali."
"Kebanyakan kalau makanan Indonesia atau Chinese kan juga banyak bumbunya, sedangkan dia lebih suka makanan yang paling pakai garam dan lada," kata Regina mengenai kebiasaan makan mereka.
Regina berbagi pengalamannya bagi mereka yang sekarang terlibat dalam hubungan dengan orang dari suku dan budaya berbeda, tapi masih ragu untuk melanjutkannya.
"Sebenarnya prinsip untuk membuat komitmen dengan siapapun hampir sama, perlunya ada komunikasi dan kejujuran atas bagaimana visi masa depan yang diinginkan," katanya kepada Sastra Wijaya dari ABC Indonesia.
"Mungkin di jaman sekarang banyak yang merasa untuk let it flow [mengalir begitu saja], tapi kami pribadi merasa kalau keterbukaan di awal akan memudahkan menjalani hubungan ke depannya."
Baca juga: Universitas Murdoch Akan Hentikan Program Bahasa Indonesia, Ada Apa?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.