Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 11 Tahun Dipaksa Tinggal di Dalam Tong dan Makan Kotorannya Sendiri

Kompas.com - 03/02/2021, 21:29 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Daily Mail

SAO PAULO, KOMPAS.com – Seorang anak laki-laki berusia 11 tahun dipaksa oleh ayah dan ibu tirinya untuk tinggal di dalam tong dan memakan kotorannya sendiri.

Bocah tersebut akhirnya berhasil diselamatkan oleh pihak berwenang di Campinas, Sao Paulo, Brasil.

Polisi Militer Sao Paulo mengatakan, aparat penegak hukum awalnya menerima laporan yang menyebut ada insiden di sebuah kediaman dua lantai di lingkungan Jardim Itatiaia pada Sabtu (30/1/2021).

Ketika aparat penegak hukum masuk ke kediaman itu, mereka menemukan bocah laki-laki dalam keadaan telanjang dan kekurangan gizi.

Baca juga: Pamit Bermain di Luar, Bocah 4 Tahun Kembali Bersama Anak Rusa

Bocah tersebut dirantai di dalam tong logam berukuran kecil yang disimpan di sudut balkon sebagaimana dilansir dari Daily Mail.

Outlet berita Brasil, Acidade On, melaporkan bahwa bocah itu telah tinggal di dalam tong logam itu selama hampir sebulan dan tertutup kotoran serta air seninya sendiri.

Bocah itu diduga hanya diberi makan kulit pisang dan tepung jagung dan dipaksa makan kotorannya sendiri untuk bertahan hidup.

"Petugas militer menemukan bocah itu dalam situasi yang sulit dipercaya dan benar-benar tidak berdaya, diperlakukan tidak manusiawi dan dengan kejam," kata Polisi Militer Sao Paulo dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Video Viral Bocah 5 Tahun Kemudikan Mobil di Pakistan, Polisi Cari Orang Tuanya

Polisi Militer Sao Paulo menambahkan bocah itu terlihat sangat haus, terikat, dan terus-menerus terpapar matahari.

Ayah anak laki-laki itu, ibu tiri, dan saudara tirinya yang berusia 22 tahun, yang dilaporkan berperan dalam penyiksaan itu, kini ditahan. Identitas mereka tidak dirilis.

Padahal, ibu tiri korban yang berusia 39 tahun itu dikenal di lingkungannya sebagai orang yang menyelamatkan anjing terlantar dan memberi mereka tempat berlindung di rumahnya.

Menurut laporan polisi, ayah dan ibu tiri korban mengaku telah merantai bocah itu ke dalam tong karena bocah itu menderita masalah kejiwaan dan itu membuat pekerjaan mereka menjadi banyak.

Baca juga: Bocah 4 Tahun Tertabrak Truk Sampah 30 Menit Setelah Sangat Bersemangat Jajal Baju Baru untuk Sekolah

Sang ayah awalnya menyangkal bahwa dia adalah ayah biologis anak laki-laki itu. Hingga akhirnya dia mengaku dan mengeklaim bahwa ibu anak tersebut telah meninggalkan mereka.

Anak laki-laki itu beratnya hanya 26 kilogram pada saat diselamatkan dan dilarikan ke Rumah Sakit Kota Ouro Verde.

Di sana, korban dirawat dan menunggu pemeriksaan penuh.

Warga mengatakan kepada pihak berwenang bahwa bocah itu telah dianiaya oleh keluarganya selama beberapa tahun.

Menurut badan layanan anak negara, keluarga itu telah diawasi selama setahun.

Baca juga: Bocah Tewas demi Konten, TikTok Dituntut Tegas Tutup Akun Anak-anak

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com