Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Pekan Pasca-Kerusuhan Kepala Kepolisian Gedung Capitol Minta Maaf dan Ungkap "Kegagalan"

Kompas.com - 27/01/2021, 08:55 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber REUTERS

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pejabat tinggi keamanan Gedung Capitol, AS meminta maaf pada Selasa (26/1/2021) setelah 3 pekan dari "kegagalan" dalam serangan mematikan di wilayahnya oleh pendukung Donald Trump yang berupaya menghentikan sertifikasi kemenangan Joe Biden.

Pejabat itu secara khusus mengakui sejumlah tindakan salah langkah, di antaranya intelijen yang bertentangan, persiapan yang tidak memadai, mobilisasi yang kurang dari badan terkait.

Kemudian, ia menyerukan untuk adanya peningkatan dalam sistem akuntabilitas dan struktur komunikasi.

Baca juga: Ayah Terlibat Kerusuhan Gedung Capitol, Anak Sendiri Ketakutan Lapor ke FBI

"Saya di sini untuk menyampaikan permintaan maaf saya yang tulus atas nama departemen," ujar Yolanda Pittman, pejabat yang bertindak sebagai Kepala Kepolisian Gedung Capitol seperti yang dilansir dari Reuters pada Rabu (27/1/2021).

"Departemen gagal memenuhi standar tingginya sendiri serta standar kepada Anda," imbuhnya.

Sekitar puluhan pejabat dari berbagai lembaga termasuk FBI, Garda Nasional, Departemen Kehakiman, dan Kepolisian Capitol AS memberi pengarahan kepada para anggota DPR yang menyelidiki peristiwa 6 Januari.

Setelah itu, Perwakilan Demokrat Tim Ryan mengatakan kepada wartawan bahwa petugas polisi yang menjaga Gedung Capitol, diperintahkan untuk tidak menggunakan kekuatan mematikan terhadap massa yang marah dan mencoba masuk untuk melakukan tindakan kekerasan maupun merusak bangunan bersejarah.

Baca juga: Garda Nasional Telantar Tidur di Parkiran Gedung Capitol, Joe Biden Minta Maaf

"Itu adalah arahan yang diberikan kepada mereka," kata Ryan.

Ia juga menyampaikan bahwa setelah lockdown diperintahkan di Gedung Capitol dan gedung-gedung yang berdekatan, itu tidak sepenuhnya diberlakukan.

"Anda masih dapat melihat orang-orang yang keluar masuk...semuanya perlu ditinjau ulang," kata Ryan, yang memimpin subkomite Alokasi DPR yang mengawasi Polisi Capitol AS dan pendanaannya.

Ryan menegaskan, rangkaian penyelidikan masih dalam tahap awal, dengan banyak pertanyaan yang belum terjawab.

Dia mengatakan anggaran pasukan akan ditinjau, mengingat bahwa para petugas tidak memiliki cukup perlengkapan anti huru-hara dan peralatan lain untuk menangani massa.

Terkait persoalan itu diharapkan akan ada audiensi publik.

Baca juga: Bagaimana Pengamanan di Gedung Capitol Pasca Pelantikan Joe Biden

Trauma

Yolanda Pittman, pejabat yang bertindak sebagai kepala Kepolisian Gedung Capitol mengatakan banyak petugas menderita gangguan stres pasca-trauma setelah serangan yang menewaskan 5 orang itu, termasuk seorang petugas polisi Capitol.

Pittman mengatakan kematian seorang perwira kedua secara tidak langsung terkait.

Dia dan Timothy Blodgett, penjabat sersan Dewan Perwakilan Rakyat AS, mengatakan pejabat keamanan bekerja untuk berbuat lebih banyak dalam meningkatkan perlindungan Gedung Capitol AS.

Pendukung Trump menyerbu Gedung Capitol tersebut menyusul desakan Trump dalam kampanyenya di dekat Gedung Putih di hari yang sama.

Trump kemudian dimakzulkan oleh DPR atas tuduhan penghasutan dan persidangan di Senat yang dijadwalkan akan dimulai pada 8 Februari.

Baca juga: DPR AS: Trump dapat Terseret dalam Kasus Pembunuhan di Gedung Capitol

Kepala Kepolisian Capitol dan Sersan DPR AS serta Senat yang bersenjata mengundurkan diri pasca-kerusuhan itu.

Dalam beberapa pekan sejak serangan itu, keamanan telah ditingkatkan di sekitar Capitol dan di Washington secara umum.

Dipasang pgar setinggi 2,4 meter yang mengelilingi perimeter Gedung Capitol dan pasukan Garda Nasional dibawa untuk pelantikan Biden pada 20 Januari.

Sekitar 5.000 tentara Garda Nasional akan tetap berada di Washington hingga pertengahan Maret.

Ryan mengatakan FBI membuat kemajuan dalam menyaring sekitar 200.000 gambar dan video kerusuhan Gedung Capitol, bersama dengan banyak laporan dari warga yang mengenali perusuh di tempat kejadian.

Baca juga: Gedung Capitol Ditutup, Washington DC bak Zona Perang Jelang Pelantikan Joe Biden

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com