Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Janet Yellen, Wanita Pertama yang Jadi Menteri Keuangan AS

Kompas.com - 26/01/2021, 12:38 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Janet Yellen dikabarkan menjadi wanita pertama yang menjabat posisi Menteri Keuangan Amerika Serikat, lapor The Guardian, Senin (25/1/2021).

Berdasarkan Senat AS, Yellen menjadi wanita pertama yang menjabat posisi Menteri Keuangan AS.

Yellen yang pernah memimpin Bank Sentral AS sejak 2014 sampai 2018 baru-baru ini mendapat dukungan bipartisan dari anggota Komite Keuangan Senat.

Baca juga: Menteri Keuangan Portugal Dinyatakan Positif Covid-19 Setelah Bertemu Pejabat UE

Dia akan bertanggung jawab dalam memandu penanganan ekonomi di pemerintahan Presiden Joe Biden.

Diketahui bahwa AS yang terdampak keras pandemi Covid-19 tengah berjuang pulih secara ekonomi.

Mantan ketua Federal Reserve dan ekonom terkenal itu disetujui oleh Senat dengan suara 84-15.

Baca juga: Dituduh Plagiat, Menteri Tenaga Kerja Austria Mengundurkan Diri

 

Yellen menjalani sidang kongres pada 19 Januari dan telah disetujui dengan suara bulat oleh komite keuangan Senat dan didukung oleh semua mantan menteri keuangan yang masih hidup.

Yellen akan menghadapi tugas yang luar biasa berat. Minggu lalu 900.000 warga AS mengajukan tunjangan pengangguran, lebih dari populasi San Francisco dan empat kali jumlah klaim mingguan yang dibuat sebelum pandemi virus corona melanda.

Bisnis tutup di seluruh AS di tengah lonjakan infeksi. AS melaporkan lebih dari 188.000 kasus baru pada Kamis, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins, dan hampir 4.000 orang meninggal setiap harinya.

Baca juga: Nicholas Yatromanolakis, Menteri Gay Pertama di Yunani

Yellen mengatakan bahwa sangat penting bagi pemerintah untuk "bertindak besar" pada paket bantuan virus corona berikutnya dan berpendapat sekarang bukan waktunya untuk mengkhawatirkan biaya dari beban utang yang lebih tinggi.

Mengatasi dampak Covid-19 akan menjadi prioritas utamanya, kata Yellen, dan terutama dampak kerasnya yang tidak proporsional terhadap komunitas kulit berwarna.

Pekerja kulit hitam dan Latin masih mengalami tingkat pengangguran yang jauh lebih tinggi, yaitu 9,9 persen dan 9,3 persen, dibandingkan dengan pekerja kulit putih, 6 persen.

Baca juga: Menteri Unifikasi Korsel Berharap Dapat Pesan Positif dari Korut

“Kami perlu memastikan bahwa orang-orang tidak kelaparan di Amerika, bahwa mereka dapat menyajikan makanan di atas meja, bahwa mereka tidak kehilangan rumah dan berakhir di jalan karena penggusuran,” kata Yellen.

“Kita benar-benar perlu mengatasi segala penderitaan itu, dan saya pikir kita tidak boleh berkompromi dengannya.”

Baca juga: Kabinet Joe Biden, Menteri Keuangan AS Bakal Dijabat Wanita untuk Pertama Kalinya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Sebelum Ebrahim Raisi, Ini Deretan Pemimpin Lain yang Tewas dalam Drama Penerbangan

Global
Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Joe Biden Kecam ICC karena Berupaya Menangkap PM Israel

Global
[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

[POPULER GLOBAL] Presiden Iran Meninggal Kecelakaan | Kronologi Penemuan Helikopter Raisi

Global
China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan 'Satu China'

China: Dinamika Politik Taiwan Tak Akan Ubah Kebijakan "Satu China"

Global
Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Sejarah Orang Jawa di Kaledonia Baru, Negara yang Sedang Dilanda Kerusuhan

Global
Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Ketika 706 Orang Bernama Kyle Berkumpul, tapi Gagal Pecahkan Rekor...

Global
Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Meski Alami Luka Bakar, Jenazah Presiden Iran Dapat Dikenali dan Tak Perlu Tes DNA

Global
ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

Global
Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Ukraina Jatuhkan 29 Drone Rusia dalam Semalam, Targetkan Barat, Tengah, dan Selatan

Global
Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Hari Ini, Kondisi PM Slovakia Stabil dan Membaik

Global
Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Jasad Presiden Iran Ebrahim Raisi Ditemukan dan Dibawa ke Tabriz, Operasi Pencarian Diakhiri

Global
Penikaman di SD China, 2 Orang Tewas, 10 Lainnya Terluka

Penikaman di SD China, 2 Orang Tewas, 10 Lainnya Terluka

Global
Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Apa Tujuan Asli Putin Menginvasi Ukraina?

Internasional
Hamas: Ebrahim Raisi, Sosok Terhormat Pendukung Palestina

Hamas: Ebrahim Raisi, Sosok Terhormat Pendukung Palestina

Global
ISIS Serang Wisatawan Asing di Afghanistan, Sektor Pariwisata Terguncang

ISIS Serang Wisatawan Asing di Afghanistan, Sektor Pariwisata Terguncang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com