Pengacara berusia 44 tahun itu memiliki jutaan pengikut Rusia di media sosial. Banyak di antaranya berusia awal 20-an atau lebih muda.
Secara cerdik timnya menggunakan media sosial dan telah memberi ribuan orang Rusia, baik tua maupun muda, wawasan dan cara baru untuk memprotes pemerintah mereka.
The Anti-Corruption Foundation memproduksi film pendek, "Jangan Panggil Dia Dimon", yang mengecam mantan Presiden dan Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev.
Investigasi timnya menunjukkan koleksi sepatu kets Sang Perdana Menteri yang sangat banyak, dan menerbangkan drone di atas kolam bebek tokoh Rusia itu. Eksposur tersebut mengungkap mitos Medvedev sebagai pemimpin yang jujur.
Eksposur berkelanjutan di saluran YouTube Navalny. Siarannya telah intervensi intervensi Rusia dalam pemilihan AS, kegagalan Kremlin untuk memberikan bantuan Covid-19 dan pemilihan umum Rusia yang curang.
Kisah-kisah ini menantang narasi yang disajikan di media pemerintah Rusia, melawan kampanye disinformasi sistematis rezim tersebut.
Baca juga: Navalny Rilis Penyelidikan “Istana Putin”, Ada Kasino dan Strip Club Pribadi di Dalamnya
Selama bertahun-tahun dia telah memimpin protes nasional. Dia adalah salah satu pemimpin protes pertama yang ditangkap ketika demonstrasi menentang Presiden Rusia Vladimir Putin dimulai pada Desember 2011.
Keluar masuk bui bukan hal asing untuknya. Ayah dari dua orang anak ini telah berulang kali ditahan atas tuduhan mengatur pertemuan publik dan aksi unjuk rasa.
Sementara yayasan anti korupsi miliknya dinyatakan bersalah karena melanggar undang-undang "agen asing".
Pada 2013, dia dihukum atas tuduhan korupsi oleh otoritas Rusia. Para pendukungnya mengatakan hal itu dan kasus-kasus lain terhadapnya bermotif politik.
Dia tiba-tiba diizinkan keluar dari penjara untuk berkampanye untuk pemilihan walikota Moskow, di mana dia menjadi runner-up dengan 27 persen suara, di belakang sekutu Putin, Sergei Sobyanin.
Itu dianggap sukses dramatis karena dia tidak memiliki akses ke TV pemerintah, hanya mengandalkan internet dan dari mulut ke mulut.
Navalny dan organisasinya terkenal di Rusia karena melakukan investigasi terperinci dan berdampak besar mengungkap korupsi pejabat Rusia.
Dia mengunggah laporan investigasi korupsi di saluran YouTube dan blognya yang mendapatkan perhatian jutaan orang.
Pada 2018, usahanya menantang Putin secara adil melalui pemilihan suara dijegal. Sebab dia kembali dihukum pengadilan atas tuduhan penggelapan.
Baca juga: Navalny Desak Masyarakat Rusia Bergerak Turun ke Jalan Melawan Putin