WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Joe Biden akhirnya resmi menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) ke-46 setelah dilantik di tengah kekhawatiran keamanan Gedung Capitol AS.
Pengukuhan dan pidato kepresidenannya disampaikan tepat tiga minggu pasca kerusuhan mematikan di tempat itu.
Dalam pidato pengukuhannya, Presiden Joe Biden menggunakan kata "demokrasi" lebih sering dari pada pidato pelantikan lainnya dalam sejarah AS.
“Ini adalah harinya Amerika. Ini adalah hari demokrasi,”kata Biden di awal pidatonya.
“Keinginan rakyat telah didengar, dan keinginan rakyat telah diperhatikan. Kami telah belajar lagi bahwa demokrasi itu berharga. Demokrasi itu rapuh. Dan pada jam ini, teman-teman saya semuanya, demokrasi telah menang."
Biden menggunakan kata itu 11 kali di seluruh pidatonya.
Jumlah itu di atas jumlah kata “demokrasi” dalam pidato dari Harry Truman yang mengatakannya sembilan kali dalam pidato 1949. Presiden Franklin D. Roosevelt, juga melakukan hal yang sama selama upacara pelantikan ketiganya pada 1941, menurut analisis CNBC tentang pidato dari Proyek Kepresidenan AS.
Proyek ini merupakan arsip dokumen publik yang dikelola oleh University of California, Santa Barbara.
Baca juga: Badan Intelijen AS untuk Pertama Kalinya Dipimpin Seorang Wanita, Ini Pilihan Biden
“Yang menarik bagi saya tentang hal itu adalah dia memulai dan mengakhiri dengan demokrasi,” kata Bill Antholis, Direktur dan CEO Miller Center, afiliasi non-partisan dari University of Virginia.
Antholis, yang merupakan mantan Direktur Pelaksana di Brookings Institution dan bertugas di pemerintahan Clinton, mengaitkan tema pidato Biden dengan kerusuhan Gedung Capitol dan peristiwa-peristiwa sebelumnya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan