Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaket Melania dan Beragam Momen Ikonik Lainnya Selama Trump Berkuasa

Kompas.com - 19/01/2021, 23:27 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Setelah empat tahun masa jabatan Presiden Donald Trump, Amerika Serikat kini bersiap untuk menyambut kepemimpinan baru pada 20 Januari.

Kami mengumpulkan beberapa momen penting dari masa kepresidenannya, mulai dari pertemuan-pertemuan dengan para pemimpin dunia, jaket yang digunakan ibu negara Melania Trump, dengan tulisan "Saya tak peduli, apakah kamu peduli", hingga tamu-tamu selebriti di Gedung Putih.

Kerumunan orang pada upacara pelantikan Trump sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2017

Kerumunan orang pada upacara pelantikan Trump sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2017.REUTERS via BBC INDONESIA Kerumunan orang pada upacara pelantikan Trump sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2017.
Beberapa hari setelah upacara tersebut, Trump menuduh media berbohong tentang jumlah orang yang hadir pada hari itu, dan mengklaim bahwa rekaman TV dan foto acara pelantikan membuat tingkat kerumunan terlihat lebih kecil daripada yang sebenarnya.

Sekretaris Pers Gedung Putih, Sean Spicer, mengatakan kepada media bahwa massa saat itu adalah "jumlah penonton terbesar yang pernah menghadiri acara pelantikan, titik".

Presiden baru itu dilaporkan marah atas perbandingan yang tidak menguntungkan dengan foto-foto dari pelantikan Barack Obama pada tahun 2009 yang menunjukkan jumlah penonton yang jauh lebih besar.

Aksi unjuk rasa dengan membawa obor oleh kaum nasionalis sayap kanan dan kelompok kulit putih menelusuri Charlottesville, Virginia, pada Agustus 2017 menarik perbandingan dengan Ku Klux Klan

Keesokan harinya, seorang perempuan meninggal dan 19 lainnya luka-luka ketika sebuah mobil menabrak kerumunan pengunjuk rasa balasan di kota itu.

Sebagai tanggapan, Presiden Trump mengecam kekerasan oleh "banyak pihak". Langkah itu mengundang banyak kritik karena tampak menyamakan antara supremasi kulit putih dan pengunjuk rasa anti-rasisme.

Baca juga: Deretan Kebijakan Trump yang Membuat AS Penuh Gejolak Selama 4 Tahun

Kemudian, dibutuhkan waktu 48 jam baginya untuk secara eksplisit mengecam ekstremis sayap kanan. Dia akhirnya menyebut "KKK, neo-Nazi dan supremasi kulit putih menjijikkan terhadap semua yang kita sayangi". Tetapi, bagaimana pun juga, kerusakan telah terjadi.

Tiga tahun kemudian, Joe Biden mengatakan keragu-raguan dan tanggapan tidak tegas dari presiden Trump terhadap tragedi itulah yang mendorong keputusannya sendiri untuk mencalonkan diri melawannya.

Trump sering berdebat dengan sekutu tradisional AS dan ini jelas terbukti pada KTT G7 di Kanada pada Juni 2018

Trump sering berdebat dengan sekutu tradisional AS dan ini jelas terbukti pada KTT G7 di Kanada pada Juni 2018.EPA via BBC INDONESIA Trump sering berdebat dengan sekutu tradisional AS dan ini jelas terbukti pada KTT G7 di Kanada pada Juni 2018.
Pertemuan tersebut tidak dimulai dengan awal yang baik ketika sebelum KTT ia mengumumkan tarif 25 persen untuk impor baja dan 10 persen untuk aluminium dari Uni Eropa, Meksiko, dan Kanada.

Mereka semua mengancam tindakan pembalasan dan keretakan-keretakan pada hubungan dengan sejumlah negara membayang-bayangi acara itu.

Presiden Perancis Emmanuel Macron terlibat dalam pertengkaran Twitter dengan Trump hanya beberapa jam sebelum KTT.

Foto-foto lain dari pertemuan tersebut menunjukkan hubungan yang lebih bersahabat antara para pemimpin itu, tetapi yang digambarkan di foto di atas dianggap oleh banyak orang sebagai cerminan ketegangan yang mendasari pertemuan tersebut.

Trump meninggalkan acara sebelum para pemimpin lainnya dan mengklaim bahwa Amerika "seperti celengan yang dirampok semua orang".

Baca juga: Berakhirnya Transisi Kekuasaan Damai AS di Tangan Donald Trump

Ibu Negara Melania Trump terlihat mengenakan jaket pada bulan Juni 2018 yang bertuliskan "I really don't care, do you?" ("Saya benar-benar tak peduli, bagaimana dengan Anda?") selama perjalanan ke pusat penahanan anak-anak migran

Banyak spekulasi dan kritik luas atas pesan apa yang ingin dikirim oleh Trump dengan mengenakan jaket dalam perjalanan itu, terutama pada saat presiden mendapat kecaman karena kebijakannya memisahkan anak-anak dari orang tua mereka di perbatasan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com