CARAL, KOMPAS.com - Setelah bertahan selama 5.000 tahun, Caral kota tertua di benua Amerika kini terancam musnah akibat efek pandemi virus corona.
Situs arkeologi yang steril dari peradaban manusia modern itu sekarang mulai dirambah warga sekitar.
Mereka mengeklaim, pandemi virus corna membuat tak ada pilihan lain selain menduduki kota sakral itu.
Baca juga: Inji, Orangutan Tertua di Dunia, Disuntik Mati di Kebun Binatang Oregon, AS
Ruth Shady arkeolog yang menemukan situs Caral di Peru, bahkan mendapat ancaman pembunuhan jika tidak melepas penelitiannya di sana.
Para arkeolog mengatakan ke tim AFP yang mengunjungi Caral, bahwa invasi dan penghancuran liar dimulai pada Maret ketika pandemi Covid-19 berujung pada lockdown nasional.
"Ada orang-orang yang datang merusak situs ini, yang adalah properti negara, dan mereka memanfaatkannya untuk bercocok tanam," kata arkeolog Daniel Mayta kepada AFP.
"Ini sangat berbahaya, karena mereka menghancurkan warisan budaya berusia 5.000 tahun."
Baca juga: Coklat Tertua di Dunia Ditemukan Masih Utuh, Diduga Pesanan Ratu Inggris
Kota ini berkembang antara 3.000-1.800 SM di gurun yang gersang. Caral adalah tempat lahirnya peradaban di Amerika.
Orang-orangnya sezaman dengan Firaun di Mesir dan peradaban Mesopotamia.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan