Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Pertolong Lewat Pesan Tertulis, Anak Korban Kekerasan Akhirnya Diselamatkan

Kompas.com - 17/01/2021, 05:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber USA Today

Manajer restoran Orlando Flaviane Carvalho melaporkan kasus dugaan pelecehan anak kepada petugas Departemen Kepolisian Orlando. Departemen Kepolisian Orlando via USA Today Manajer restoran Orlando Flaviane Carvalho melaporkan kasus dugaan pelecehan anak kepada petugas Departemen Kepolisian Orlando.

ORLANDO, KOMPAS.com - Polisi berhasil menyelamatkan dua anak dari kekerasan rumah tangga yang dilakukan orang tuanya, atas bantuan dari pelayan restoran di Orlando.

Pelayan itu merasa ada yang tidak beres dalam keluarga yang ditemuinya hari itu. Dia kemudian menggunakan catatan, menanyakan apakah anak itu membutuhkan bantuan.

Melansir USA Today pada Sabtu (16/1/2021), hanya empat kata yang dibutuhkan Flaviane Carvalho untuk membantu seorang anak keluar dari situasi berbahaya.

Carvalho, seorang manajer restoran Florida, ketika itu bekerja sebagai pelayan pada Hari Tahun Baru.

Dia melihat seorang anak kecil dengan memar di wajah dan lengannya duduk di meja yang dia tunggu, menurut Departemen Kepolisian Orlando (OPD).

Carvalho juga memperhatikan bahwa anak laki-laki berusia 11 tahun itu tidak diperbolehkan memesan makanan apa pun.

Baca juga: MindGeek, Perusahaan Induk Pornhub Digugat 40 Wanita Korban Kekerasan Seksual

"Apakah Anda membutuhkan bantuan?" Carvalho menulis dengan tinta hitam di selembar kertas, memegang catatan itu menjauhi pandangan orang tua anak tersebut.

Dia melakukan upaya itu sebanyak tiga upaya. Tetapi akhirnya, anak tersebut memberi isyarat "ya," kata polisi.

"Ketika saya melihat ke anak laki-laki itu, saya melihat goresan besar di antara alisnya," kata Carvalho dalam video yang dirilis oleh OPD.

"Saya mulai ingin menolong mereka dan saya dapat (melihat) bahwa dia sangat pendiam dan sedih."

Petugas tiba sebelum pukul 23.30 waktu setempat, dan berbicara dengan anak itu. Awalnya anak tersebut mengatakan luka-lukanya adalah kecelakaan.

Dia akhirnya memberi tahu seorang sersan polisi bahwa ayah tirinya, Timothy Wilson II, memukulnya dengan sapu kayu, penggaruk punggung, dan meninjunya, menurut pernyataan tertulis untuk penangkapan Wilson.

Dalam surat pernyataan penangkapan Wilson, petugas menulis bahwa anak itu mengalami memar di lengan kanannya mulai dari bahu hingga pergelangan tangan.

Anak itu dibawa ke rumah sakit setempat, dan polisi Berbicara dengan Wilson, menurut pernyataan tertulis penangkapan.

Wilson ditangkap malam itu atas tuduhan pelecehan anak.

Baca juga: Korban Kekerasan Seksual di Jepang Melonjak Selama Pandemi Covid-19

Polisi pada 6 Januari menangkap Wilson untuk kedua kalinya dan atas berbagai tuduhan pelecehan anak yang parah dan penelantaran anak setelah banyak wawancara dengan anak tersebut.

Anak itu mengatakan kepada polisi bahwa dia tidak boleh makan "secara teratur" sebagai hukuman, kata polisi. Ayah tirinya juga memperlakukan berbagai penyiksaan lain yang tidak manusiawi kepada anak itu.

Detektif OPD Erin Lawler mengatakan apa yang dilakukan orang tua anak itu bukan sekadar pelecehan biasa, tapi sudah benar-benar penyiksaan.

Ibu anak itu, Kristen Swan, (31 tahun) mengaku tahu tentang pelecehan itu. Tapi dia gagal mencari perawatan medis untuk anak tersebut," kata polisi dalam sebuah pernyataan.

Kristen Swan akhirnya juga ditangkap atas tuduhan penelantaran anak.

Anak itu memiliki adik perempuan berusia 4 tahun, yang tidak dilecehkan, menurut laporan Sentinel.

Kedua anak tersebut telah dikeluarkan dari rumah keluarga itu oleh Departemen Anak dan Keluarga Florida.

Kepala Polisi OPD Orlando Rolón mengatakan, anak tersebut bersiap untuk dibunuh. Separah itu luka yang ditimbulkan secara fisik maupun dalam ingatan anak tersebut, saat menceritakan kembali kekerasan yang dialaminya kepada pihak kepolisian.

Baca juga: Serukan Kekerasan, Halaman #StopTheSteal Dihapus Facebook

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com