Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Terkenal di YouTube, Bocah Ini Kehilangan Kakinya karena Dilindas Kereta

Kompas.com - 15/01/2021, 19:33 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber The Sun

MOSKWA, KOMPAS.com - Seorang bocah 11 tahun di Rusia kehilangan kakinya karena dilindas kereta, setelah dia melakukan aksi berbahaya agar terkenal di YouTube.

Arkady Aksenov berusaha "berselancar" di kereta barang ketika dia terjatuh, dan tubuh bagian bawahnya langsung digilas.

Ibu Arkady, Maria Petrova mengeklaim dua anak yang bersama putranya, berumur 14 dan 12 tahun, meninggalkannya dalam keadaan terluka parah.

Baca juga: YouTuber Ini Klaim Ditegur karena Pakai Bikini G-string Saat di Pantai

Maria kini tampil di depan publik dan memeringatkan akan betapa berbahayanya melakukan aksi yang hanya bisa dilakukan profesional.

Kaki Arkady yang sebelah kiri diamputasi hingga bagian bokong. Sementara kaki kanannya juga dipotong sedikit lebih rendah.

Bocah 11 tahun itu selamat setelah masinis kereta penumpang, Bulat Zhakeev, mengabaikan aturan dan menghentikan keretanya.

Dia memberi pertolongan pertama agar Arkady tidak kehabisan darah, dan segera menghubungi paramedis setempat.

Maria yang marah segera mengunggah kecaman di media sosial, dan ditujukan kepada dua anak yang bersama dengan Arkady.

Dilansir The Sun Jumat (15/1/2021), Maria menuduh dua anak itu sudah merundung putranya dengan menyuruhnya melakukan aksi berbahaya.

Baca juga: Cerita YouTuber Bayu Skak Langsung Terima Tawaran Khofifah Jadi Relawan Vaksin

"Kalian berdua yang satu sekolah dengan Arkady dan memaksanya berselancar untuk menjadikannya terkenal di YouTube," geramnya.

Dia mengecam dua anak itu karena sudah mengancam Arkady, dan menyatakan nama dan alamat mereka sudah didapatkan.

"Mereka meninggalkannya terluka dan berdarah. Mereka tidak panik, bahkan dengan tenang kabur melewati semak," ujar Maria.

Baca juga: MK Tolak Gugatan Inews dan RCTI, Youtuber dan Netflix Tak Terdampak UU Penyiaran

Dia mengeluhkan bagaimana dua anak yang tak disebutkan identitansya tersebut tak dipenjara karena di bawah umur.

Dia juga mengecam orangtua teman Arkady, yang menyebut mereka sebagai "pecundang dan membesarkan anak yang pecundang juga".

Dokter menyatakan, kondisi Arkady masih kritis dengan pihak berwenang menuturkan mereka bakal memulai penyelidikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com