Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bobi Wine Yakin Menang Pilpres Kalahkan Diktator Uganda, Yoweri Museveni

Kompas.com - 15/01/2021, 18:52 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

KAMPALA, KOMPAS.com - Pemimpin oposisi Uganda, Bobi Wine pada Jumat (15/1/2021) mengklaim kemenangan dalam pemilihan presiden (pilpres), menolak hasil awal yang memenangkan Yoweri Museveni sebagai petahana.

Ia anggap hasil awal itu adalah "lelucon".

Mantan penyanyi berusia 38 tahun yang banting setir ke dunia politik memiliki rival, Museveni yang berusia jauh di atasnya, yaitu 76 tahun.

Museveni adalah rival tangguh dengan mempertimbangkan kekuasaannya di dalam negeri yang telah mencokol sejak 1986 atau 35 tahun, dan saat ini mengupayakan periode keenamnya.

Melansir AFP pada Jumat (15/1/2021), internet saat ini masih diputus di sana, untuk hari ketiga karena penghitungan suara masih berlanjut.

Baca juga: Pria Terjelek di Uganda Nikahi Istri Ketiga, Sekarang Punya 7 Anak

Hasil sementara dari penghitungan 29 persen pemungutan suara, memberi Museveni keunggulan 63 persen. Sedangkan, Wine jauh di belakang dengan 28 persen.

"Sejauh ini, saya sangat yakin bahwa kami dapat mengalahkan diktator," ujar Wine kepada sejumah wartawan.

"Saya menyerukan semua warga Uganda untuk menolak pemerasan itu. Kami memastikan memenangkan peilihan dan sejauh ini, kami memenangkannya," lanjutnya.

"Rakyat Uganda memilih secara besar-besaran untuk pergantian kepemimpinan dari kediktatoran menjadi pemerintahan yang demokratis," ungkapnya.

"Tetapi Museveni mencoba untuk mengelabui bahwa dia sedang memimpin. Sungguh lelucon!" lontar Wine.

Dia mengatakan pemilihan itu diwarnai oleh "tindakan ilegal dan sewenang-wenang dari Museveni dan rezimnya yang berdarah-darah untuk mempersiapkan kecurangan terburuk yang bahkan telah disaksikan negara ini."

Dia mengatakan dia akan merinci ketidakberesan setelah internet dipulihkan.

Sebelumnya seorang pejabat komisi pemilihan telah menanggapi tuduhan penipuan dan kekerasan dari Wine dengan mengatakan, "Biarkan dia menunjukkan kepada negara dengan cara apa, dalam bentuk apa hasil dicurangi."

Pada Jumat pagi (15/1/2021), ibu kota Kampala sepi dan beberapa bisnis tetap tutup, sementara tentara dan polisi berpatroli dengan berjalan kaki sehari setelah pemilihan.

Baca juga: Kisah Hidup Godfrey Baguma, Pria Terjelek di Uganda yang jadi Selebriti dan Menikah 3 Kali

Hasil penuh diharapkan pada Sabtu sore waktu setempat (16/1/2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com