Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/12/2020, 21:42 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

KAMPALA, KOMPAS.com - Nama "Kapten" Graham Shema mewarnai pemberitaan media massa dan media sosial di Uganda. Duta besar Jerman dan menteri transportasi negara itu juga telah mengundangnya untuk bertemu.

Shema merupakan seorang anak laki-laki berusia 7 tahun yang menyukai matematika dan sains. Siswa sekolah dasar itu juga telah menjadi bagian dari peserta pelatihan terbang sebanyak tiga kali, dengan menggunakan pesawat Cessna 172.

Shema bercita-cita ingin menjadi pilot dan astronot, serta berkeinginan suatu hari nanti dapat bepergian ke Mars. "Idola saya adalah Elon Musk," kata anak lelaki itu.

Baca juga: Cerita Elon Musk Pernah Berencana Jual Tesla ke Apple

"Saya suka Elon Musk karena saya ingin belajar darinya tentang luar angkasa, pergi bersamanya ke luar angkasa dan ingin berjabat tangan."

Suatu hari di Bandara Internasional Entebbe Uganda, seorang instruktur penerbangan meminta Shema menjelaskan cara kerja mesin pesawat Bombardier CRJ9000 yang diparkir di landasan.

Kapten Graham Shema mendengarkan penjelasan instruktur penerbangan Simon Wadagu Bruno, tentang fungsi beberapa bagian pesawat Bombardier CRJ900 di Bandara Internasional Entebbe, Uganda.REUTERS/ELIAS BIRYABAREMA via DW INDONESIA Kapten Graham Shema mendengarkan penjelasan instruktur penerbangan Simon Wadagu Bruno, tentang fungsi beberapa bagian pesawat Bombardier CRJ900 di Bandara Internasional Entebbe, Uganda.
Suaranya yang kalah kencang dari deru mesin pesawat yang sedang menyala, Shema menjawab: "Saluran mesin menyedot udara dan menyalurkannya ke kompresor, kompresor meremas udara dengan kipas, setelah meremasnya dengan kipas, mesin itu menjadi panas," kata Shema, dengan bercanda memberi isyarat dan melanjutkan dengan detail proses mesin menciptakan daya dorong.

Baca juga: Tanggapi Tawaran Jokowi, Elon Musk Kirim Tim ke Indonesia Januari 2021

Shema alami insiden janggal

Ketika Shema berusia 3 tahun dan sedang bermain di luar rumah, sebuah helikopter milik polisi terbang sangat rendah hingga menghancurkan atap rumah neneknya di pinggiran ibu kota Uganda.

"Kejadian itu memicu sesuatu di benaknya," kata ibu Shema, Shamim Mwanaisha. Sejak saat itu, Shema terus bertanya-tanya tentang bagaimana pesawat bekerja, katanya.

Tahun lalu, sang ibu menghubungi akademi penerbangan lokal ketika Shema mulai mempelajari tentang suku cadang pesawat dan kosakata penerbangan.

Setelah lima bulan kursus, Mwanaisha membayar praktik terbang untuk putranya.

Baca juga: Jokowi Ajak Elon Musk Investasi Kendaraan Listrik di Indonesia

Kapten Graham Shema bersama instruktur penerbangan Simon Wadagu Bruno berjalan di dalam pesawat Bombardier CRJ900REUTERS/ELIAS BIRYABAREMA via DW INDONESIA Kapten Graham Shema bersama instruktur penerbangan Simon Wadagu Bruno berjalan di dalam pesawat Bombardier CRJ900
"Saya merasa seperti burung yang terbang," kata Shema mengenang pengalaman penerbangan pertamanya. Dia belum pernah terbang dengan pesawat sebelumnya.

Shema telah terbang sebanyak tiga kali sebagai co-pilot pada Januari dan Maret sebelum pandemi menghentikan semua aktivitas.

Sejak saat itu Shema fokus pada teori dan mendalami pengetahuan penerbangan melalui video. Dia juga senang menggali wawasan terkait eksplorasi ruang angkasa.

Baca juga: Ke Elon Musk, Jokowi Tawarkan Indonesia sebagai Tempat Peluncuran Roket SpaceX

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com