JOHANNESBURG, KOMPAS.com - Jerapah kerdil ditemukan pertama kali di taman margasatwa Uganda dan Namibia, lapor sebuah jurnal akhir Desember 2020.
GCF researchers recently spotted 2 dwarf giraffe in Namibia & Uganda. These giraffe had shorter legs compared to others of similar age. This is the first description of dwarf giraffe, which shows how little we know about these iconic animals https://t.co/XmPFGQDIYi @BMC_series pic.twitter.com/zighmCXTqm
— Giraffe Conservation Foundation (GCF) (@Save_Giraffe) January 3, 2021
Melansir Africa News, biasanya, jerapah dikenal dengan tinggi badan dan leher yang luar biasa sehingga mereka bisa mencapai daun dari pohon yang tinggi. Ukuran tubuh jerapah bisa mencapai 6 meter.
Namun, pada tahun 2015, para ilmuwan konservasi menemukan jerapah kerdil berukuran setengah jerapah biasa, atau sekitar 2,7 meter di taman margasatwa Uganda.
Baca juga: Video Viral Jerapah Marah Mengejar Wisatawan, Para Turis Syok
Tiga tahun kemudian, mereka menemukan jerapah kerdil yang tingginya hanya 2,4 meter di Namibia.
Jerapah dengan kondisi kerdil atau displasia skeletal adalah jerapah yang mengalami kelainan pada perkembangan tulang.
Kedua makhluk itu memiliki leher yang panjang tetapi kaki mereka jauh lebih pendek dan lebih tebal.
Baca juga: Video Viral Rombongan Wisatawan Dikejar Jerapah, Ini Cerita Sebenarnya
Temuan itu baru dipublikasikan para pakar pada Desember 2020 melalui British Medical Journal.
Laporan itu mengatakan bahwa hewan yang hidup dengan gangguan displasia kerangka biasanya punyna tingkat kelangsungan hidup yang lebih rendah.
Namun, selain itu, perburuan terhadap jerapah adalah yang paling menyebabkan penyusutan habitat sampai 40 persen hanya dalam waktu 30 tahun menurut catatan African Wildlife Foundation.
Pada akhir abad ke-19 dan ke-20 tercatat dalam satu kelompok terdiri dari 20 sampai 30 jerapah, tapi sekarang rata-rata ukuran kelompok berisi kurang dari enam ekor jerapah saja.
Baca juga: Bagaimana Suara dan Cara Jerapah Berkomunikasi?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.