Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

2 Jerapah Kerdil Ditemukan untuk Pertama Kalinya di Uganda dan Namibia

JOHANNESBURG, KOMPAS.com - Jerapah kerdil ditemukan pertama kali di taman margasatwa Uganda dan Namibia, lapor sebuah jurnal akhir Desember 2020.

Namun, pada tahun 2015, para ilmuwan konservasi menemukan jerapah kerdil berukuran setengah jerapah biasa, atau sekitar 2,7 meter di taman margasatwa Uganda.

Tiga tahun kemudian, mereka menemukan jerapah kerdil yang tingginya hanya 2,4 meter di Namibia.

Jerapah dengan kondisi kerdil atau displasia skeletal adalah jerapah yang mengalami kelainan pada perkembangan tulang.

Kedua makhluk itu memiliki leher yang panjang tetapi kaki mereka jauh lebih pendek dan lebih tebal.

Temuan itu baru dipublikasikan para pakar pada Desember 2020 melalui British Medical Journal. 

Laporan itu mengatakan bahwa hewan yang hidup dengan gangguan displasia kerangka biasanya punyna tingkat kelangsungan hidup yang lebih rendah.

Namun, selain itu, perburuan terhadap jerapah adalah yang paling menyebabkan penyusutan habitat sampai 40 persen hanya dalam waktu 30 tahun menurut catatan African Wildlife Foundation.

Pada akhir abad ke-19 dan ke-20 tercatat dalam satu kelompok terdiri dari 20 sampai 30 jerapah, tapi sekarang rata-rata ukuran kelompok berisi kurang dari enam ekor jerapah saja.

https://www.kompas.com/global/read/2021/01/10/154352470/2-jerapah-kerdil-ditemukan-untuk-pertama-kalinya-di-uganda-dan-namibia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke