WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump dilaporkan berniat mengerahkan tentara, justru untuk melindungi pendukungnya saat kerusuhan di Capitol.
Dilaporkan The New York Times, si presiden awalnya sempat tidak ingin memanggil Garda Nasional saat demonstrasi berujung kericuhan Rabu (6/1/2021).
Malah, dia mempertimbangkan untuk menerjunkan pasukan justru untuk melindungi massa pembelanya dari kerumunan anti-Trump.
Baca juga: Beda dengan Trump, Wapres AS Mike Pence Bakal Hadir di Pelantikan Biden
Sumber di internal Gedung Putih menuturkan, si presiden juga memberi tahu penasihatnya dia ingin bergabung dengan pendukungny di Capitol.
Tentu saja, para pembantunya menentang ide itu. Kerusuhan di Gedung Capitol sempat membuat anggota Kongres AS diungsikan.
Sebanyak lima orang tewas dalam kekacauan itu, di mana empat di antaranya merupakan pendukungnya dan satu lagi adalah polisi.
Lebih dari 24 jam setelah bungkam atas insiden itu, Trump muncul di Twitter dengan mengunggah sebuah video pendek.
Dalam video yang diambil di Gedung Putih, dia tidak hanya menyiratkan mengakui kemenangan Joe Biden. Namun juga menyerukan adanya pemulihan.
"Kini Kongres sudah menyertifikasi hasil dari pemerintahan baru yang akan dilantik pada 20 Januari," kata dia.
Baca juga: Diblokir Media Sosial? Tidak Masalah, Trump Sebut Akan Bikin Platform Sendiri...
"Fokus saya kini adalah memastikan transisi kekuasaan secara mulus dan teratur. Momen ini juga dipakai sebagai rekonsiliasi dan pemulihan."
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan