Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rusia Akan Memulai Vaksinasi Massal Menggunakan Sputnik V Minggu Depan

Kompas.com - 14/01/2021, 06:30 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Presiden Rusia Vladimir Putin menugaskan para pejabat pemerintahannya untuk meluncurkan vaksinasi virus corona massal mulai minggu depan.

Melansir AFP pada Rabu (13/1/2021), “Pimpinan Negeri Beruang Putih itu” menggembar-gemborkan vaksin buatan Rusia sebagai yang terbaik di dunia.

Rusia menjadi negara pertama yang mendaftarkan vaksin Covid-19 buatannya untuk digunakan. Kini negara itu ingin melompati negara lain dalam perlombaan untuk menginokulasi populasinya yang berjumlah 146 juta.

Rusia pada Agustus mendaftarkan Sputnik V, dinamai menurut satelit era Soviet. Langkah ini mengungguli beberapa pesaing Barat dalam produksi vaksin. Tetapi belum dilakukannya uji klinis skala besar membuat beberapa ahli waspada.

"Saya meminta Anda untuk memulai vaksinasi massal terhadap seluruh penduduk minggu depan," kata Putin kepada para pejabat pada pertemuan pemerintah yang disiarkan televisi.

"Vaksin Rusia adalah yang terbaik di dunia," katanya.

Baca juga: Otoritas Palestina Setujui Penggunaan Vaksin Covid-19 Sputnik V Buatan Rusia

Putin mengatakan Rusia harus "menyiapkan infrastruktur yang relevan" untuk meningkatkan produksi vaksin. Kepada negara lain, Moskwa mempromosikan bahwa vaksinnya lebih murah dan lebih mudah untuk diangkut daripada suntikan lainnya.

“Vaksin kami tidak membutuhkan kondisi ekstrem selama pengangkutan, kata Putin.

"Ini jauh lebih sederhana dan lebih efektif," tambahnya,” mengacu pada vaksin buatan Barat.

Wakil Perdana Menteri Rusia, Tatyana Golikova mengatakan kepada Putin selama pertemuan bahwa Rusia siap meluncurkan vaksinasi massal mulai Senin (18/1/2021).

"Kami harus secara serius meningkatkan kampanye vaksinasi," kata Golikova, seraya menambahkan bahwa lebih dari 2 juta dosis akan tersedia pada akhir Januari.

Banyak ahli yang skeptis, mengatakan negara itu belum siap memproduksi vaksin virus corona secara massal.

Rusia memulai vaksinasi dengan Sputnik pada awal Desember, meskipun masih dalam tahap ketiga uji klinis. Inokulasi awal diberikan pada pekerja yang berisiko tinggi terinfeksi.

Vaksin Sputnik V menggunakan dua vektor adenovirus manusia yang berbeda dan diberikan dalam dua dosis dengan jeda 21 hari.

Baca juga: Belarusia dan Argentina Mulai Vaksinasi Covid-19 dengan Sputnik V Produksi Rusia

Vaksin Covid-19 satu ini dapat disimpan pada suhu antara dua dan delapan derajat Celcius, alih-alih suhu yang jauh di bawah titik beku yang diperlukan untuk beberapa vaksin lain.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Diduga Coba Tembak Pendeta Saat Khotbah, Seorang Pria Ditangkap

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com