Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Para Pemimpin Militer AS Sepakati Penyerbuan Gedung Capitol "Pemberontakan" Lawan Hukum | Jelang Pelantikan Biden, Ekstremis Pendukung Trump Dilaporkan Bakal Kepung Gedung Capitol

Kompas.com - 14/01/2021, 05:56 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Jelang pelantikan Presiden Terpilih Amerika Serikat Joe Biden, berita soal dinamika politik di “Negeri Paman Sam” masih banyak mendapat perhatian pembaca kanal Global Kompas.com.

Berita terpopuler Kompas Global edisi Rabu (13/1/2021) adalah mengenai para pemimpin militer AS yang sepakat bahwa penyerbuan Gedung Capitol adalah "pemberontakan" dan melawan hukum.

Selain itu, ada juga berita soal ekstremis pendukung Trump yang dilaporkan akan mengepung Gedung Capitol jelang pelantikan.

Berikut kami sajikan berita internasional terpopuler dari kanal Global Kompas.com edisi Selasa (12/1/2021) hingga Rabu (13/1/2021).

Baca juga: Trump Sebut Pendukungnya yang Sebabkan Kekacauan di Capitol adalah Perusuh

1. Para Pemimpin Militer AS Sepakati Penyerbuan Gedung Capitol "Pemberontakan" Lawan Hukum

Jenderal berpangkat tertinggi di AS, Mark Milly bersama dengan Kepala Staf Gabungan akhirnya merilis pernyataan pihaknya yang mengutuk kekerasan di Gedung Capitol pada Rabu (6/1/2021).

Pernyataan pada Selasa (12/1/2021) itu, ditandatangani oleh setiap kepala cabang militer. Mereka menyebut peristiwa 6 Januari 2021, "tidak sejalan dengan supremasi hukum".

"Hak kebebasan berbicara dan berkumpul tidak memberikan siapa pun hak untuk melakukan kekerasan, hasutan dan pemberontakan," sebut pernyataan militer AS tersebut.

Melansir DW pada Rabu (13/1/2021), pesan dari petinggi militer AS tersebut juga mengingatkan semua anggota baik pria maupun wanita yang melayani keamanan "tetap fokus pada misi".

Baca juga: Para Pemimpin Militer AS Sepakati Penyerbuan Gedung Capitol Pemberontakan Lawan Hukum

2. Jelang Pelantikan Biden, Ekstremis Pendukung Trump Dilaporkan Bakal Kepung Gedung Capitol

Ribuan ekstremis bersenjata pendukung Donald Trump dikabarkan bakal mengepung Gedung Capitol, menjelang pelantikan Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat (AS).

Kabar itu disampaikan oleh seorang anggota DPR AS, Conor Lamb, yang diberi pengarahan tentang serangkaian ancaman baru terhadap anggota Kongres AS pada Senin (11/1/2021).

"Mereka berbicara tentang 4.000 'patriot' bersenjata untuk mengepung Capitol dan mencegah Demokrat masuk," kata Lamb, seorang politikus dari Partai Demokrat, kepada Alisyn Camerota dari CNN.

Lamb adalah salah satu anggota DPR AS yang mendapat pengarahan mengenai rencana pengepungan tersebut. Mereka diberi pengarahan kapan saatnya melawan jika keadaan memaksa.

Baca juga: Jelang Pelantikan Biden, Ekstremis Pendukung Trump Dilaporkan Bakal Kepung Gedung Capitol

3. China Diduga Akan Ambil Alih Alibaba dan Ant Group dari Jack Ma

Sebuah laporan mengindikasikan bahwa pemerintah China mungkin berencana akan mengambil alih perusahaan Alibaba dan Ant Group dari Jack Ma.

Melansir IB Times, Jumat (8/1/2021) Partai Komunis yang berkuasa di China sebelumnya telah melangkah lebih jauh dengan melakukan penyelidikan anti-monopoli ke raksasa e-commerce Alibaba dan Ant Group.

"Berdasarkan informasi yang diterima oleh Administrasi Negara untuk regulasi Pasar dalam beberapa hari terakhir, pemerintah akan menyelidiki Alibaba, karena dugaan monopoli," demikian pernyataan pemerintah China.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Karyawan Ini Nekat Terbang Sebentar ke Italia demi Makan Pizza, Padahal Besok Kerja

Global
Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Warga Israel Bakar Kompleks Gedung UNRWA di Yerusalem Timur

Global
100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

100.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Gaza di Bawah Ancaman Serangan Darat Israel

Global
Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Jeda Pengiriman Senjata AS Tak Berdampak, Israel Terus Gempur Rafah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com