KOMPAS.com - Jelang pelantikan Presiden Terpilih Amerika Serikat Joe Biden, berita soal dinamika politik di “Negeri Paman Sam” masih banyak mendapat perhatian pembaca kanal Global Kompas.com.
Berita terpopuler Kompas Global edisi Rabu (13/1/2021) adalah mengenai para pemimpin militer AS yang sepakat bahwa penyerbuan Gedung Capitol adalah "pemberontakan" dan melawan hukum.
Selain itu, ada juga berita soal ekstremis pendukung Trump yang dilaporkan akan mengepung Gedung Capitol jelang pelantikan.
Berikut kami sajikan berita internasional terpopuler dari kanal Global Kompas.com edisi Selasa (12/1/2021) hingga Rabu (13/1/2021).
Baca juga: Trump Sebut Pendukungnya yang Sebabkan Kekacauan di Capitol adalah Perusuh
Jenderal berpangkat tertinggi di AS, Mark Milly bersama dengan Kepala Staf Gabungan akhirnya merilis pernyataan pihaknya yang mengutuk kekerasan di Gedung Capitol pada Rabu (6/1/2021).
Pernyataan pada Selasa (12/1/2021) itu, ditandatangani oleh setiap kepala cabang militer. Mereka menyebut peristiwa 6 Januari 2021, "tidak sejalan dengan supremasi hukum".
"Hak kebebasan berbicara dan berkumpul tidak memberikan siapa pun hak untuk melakukan kekerasan, hasutan dan pemberontakan," sebut pernyataan militer AS tersebut.
Melansir DW pada Rabu (13/1/2021), pesan dari petinggi militer AS tersebut juga mengingatkan semua anggota baik pria maupun wanita yang melayani keamanan "tetap fokus pada misi".
Baca juga: Para Pemimpin Militer AS Sepakati Penyerbuan Gedung Capitol Pemberontakan Lawan Hukum
Ribuan ekstremis bersenjata pendukung Donald Trump dikabarkan bakal mengepung Gedung Capitol, menjelang pelantikan Joe Biden sebagai presiden Amerika Serikat (AS).
Kabar itu disampaikan oleh seorang anggota DPR AS, Conor Lamb, yang diberi pengarahan tentang serangkaian ancaman baru terhadap anggota Kongres AS pada Senin (11/1/2021).
"Mereka berbicara tentang 4.000 'patriot' bersenjata untuk mengepung Capitol dan mencegah Demokrat masuk," kata Lamb, seorang politikus dari Partai Demokrat, kepada Alisyn Camerota dari CNN.
Lamb adalah salah satu anggota DPR AS yang mendapat pengarahan mengenai rencana pengepungan tersebut. Mereka diberi pengarahan kapan saatnya melawan jika keadaan memaksa.
Baca juga: Jelang Pelantikan Biden, Ekstremis Pendukung Trump Dilaporkan Bakal Kepung Gedung Capitol
Sebuah laporan mengindikasikan bahwa pemerintah China mungkin berencana akan mengambil alih perusahaan Alibaba dan Ant Group dari Jack Ma.
Melansir IB Times, Jumat (8/1/2021) Partai Komunis yang berkuasa di China sebelumnya telah melangkah lebih jauh dengan melakukan penyelidikan anti-monopoli ke raksasa e-commerce Alibaba dan Ant Group.
"Berdasarkan informasi yang diterima oleh Administrasi Negara untuk regulasi Pasar dalam beberapa hari terakhir, pemerintah akan menyelidiki Alibaba, karena dugaan monopoli," demikian pernyataan pemerintah China.