GEORGIA, KOMPAS.com - Seorang pendukung Donald Trump ditemukan tewas di ruang bawah tanah rumahnya. Dia diduga bunuh diri, beberapa hari setelah ditangkap dalam kerusuhan di Gedung Capitol Amerika Serikat.
Jasad Christopher Stanton Georgia, ditemukan oleh istrinya di rumah mereka di Alpharetta, Georgia, pada Sabtu pagi (9/1/2021) melansir Mirror.
Dalam panggilan darurat ke 911, sang istri mengatakan ada "darah di mana-mana." Dia juga memberi tahu operator panggilan bahwa dia sedang mencari senjata.
"Suamiku sudah meninggal," tambahnya, menurut laporan polisi yang dilihat oleh The Sun.
Georgia meninggal karena luka tembak, menurut kantor pemeriksa medis kepada afiliasi NBC 11Alive dan The Atlanta Journal-Constitution.
Dua senapan SKS semi-otomatis dikeluarkan dari rumah pria 53 tahun itu oleh petugas.
Baca juga: Tak Hanya Merusak, Massa Pro-Trump Juga Cemari Gedung Capitol dengan Urine dan Kotoran Manusia
Georgia telah didakwa atas keterlibatannya dalam pembobolan rusuh di gedung pemerintah Washington Rabu lalu.
Dokumen pengadilan menjelaskan bagaimana Georgia tetap berada di luar setelah jam malam pukul 6 sore di Washington. Aturan itu diberlakukan oleh penegak hukum setempat sebagai reaksi atas kerusuhan tersebut.
Dia mendapat hukuman maksimum hingga 180 hari penjara dan/atau denda 1.000 dollar AS (Rp 14 juta).
Pria yang pernah mencari nafkah dengan menjual hiasan rambut ini, diketahui sempat menjadi manajer regional di perusahaan perbankan North Carolina BB&T.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan