Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sarankan Jaga Jarak 1,5 Meter Saat Berhubungan Seks, Situs Australia Kena Semprot Netizen

Kompas.com - 11/01/2021, 17:34 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

Sumber Daily Star

CANBERRA, KOMPAS.com - Sebuah situs di Australia kena semprot netizen, setelah menyarankan menjaga jarak hingga 1,5 meter saat berhubungan seks.

Di New South Wales, pemerintah setempat memberikan rekomendasi untuk berhubungan suami istri secara aman di tengah wabah Covid-19.

Dalam situsnya, otoritas kesehatan lokal menyebut memang ada satu studi di China bahwa ada jejak virus corona di air mani.

Baca juga: Pengadilan Korea Selatan Perintahkan Jepang untuk Beri Kompensasi kepada Budak Seks Perang Dunia II

"Namun hingga saat ini, belum ditemukan bukti bahwa Covid-19 bisa menular melalui air mani atau cairan vagina," bunyi situs itu.

Meski begitu, para pakar menyatakan virus corona tetap bisa ditularkan lewat droplet yang berasal dari sistem pernapasan.

Otoritas kesehatan menjelaskan bahwa virus itu mampu menular dari liur atau ingus, atau apa pun yang menyemprot dari mulut dan hidung.

"Berhubungan seks tanpa membagikan droplet pernapasan itu adalah hal yang berat (dan mungkin saja membosankan)," jelas pakar.

Karena itu, mereka menyarankan agar pasangan bisa menjaga jarak setidaknya 1,5 meter ketika berhubungan badan.

Situs itu juga menggarisbawahi bahwa cara teraman untuk melakukan aktivitas seksual selama pandemi adalah secara solo.

Baca juga: Kepala Penjara Tawarkan Coklat ke Tahanan sebagai Ganti Berhubungan Seks

Pemerintah menyarankan pasangan menghindari berciuman atau memasang pelindung gigi saat melakukan oral seks.

Saran lain yang muncul adalah pasangan disarankan menggunakan masker tiga lapis untuk menutupi mulut serta hidung.

Dilansir Daily Star Jumat (8/1/2021), saran itu kemudian kecaman dari netizen setempat yang bernama Jennifer.

"Seperti inilah pajak kita dipergunakan. Ini adalah hal yang bodoh dan mengerikan," ujarnya mengomentari saran tersebut.

Baca juga: Kepala Penjara Tawarkan Coklat ke Tahanan sebagai Ganti Berhubungan Seks

Sejumlah politisi konservatif Australia juga menyoroti bahasa dalam saran yang dianggap "erotis" dan "cabul".

Sebabnya, terdapat juga anjuran agar orang-orang terlibat seperti telepon seks hingga pesan cabul sebagai ganti seks.

Sumber parlemen kepada Daily Telegraph memeringatkan adanya potensi video maupun foto intim itu direkam untuk perrbuatan jahat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Wanita Ini Kencan 6 Kali Seminggu agar Tak Beli Bahan Makanan, Hemat Rp 250 Juta

Global
Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Penikaman di China oleh Seorang Pria, 8 Orang Tewas

Global
Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Imbas Perang di Gaza, Otoritas Palestina Berisiko Alami Keruntuhan Keuangan

Global
Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Hari Ini, Mahkamah Internasional Bakal Putuskan Upaya Gencatan Senjata di Gaza

Global
China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

China Mulai Latihan Perang di Sekitar Taiwan, Uji Kemampuan Rebut Kekuasaan

Global
Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Motif Penembakan PM Slovakia Akhirnya Terungkap

Global
Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Implikasi Geopolitik Timur Tengah Pasca-Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Kebakaran di Apartemen Hanoi, 14 Orang Tewas

Global
Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Putri Remajanya Marah, Ayah Ini Berlutut Minta Maaf Tak Mampu Belikan iPhone

Global
Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Rangkuman Hari Ke-820 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Izinkan Penyitaan Aset AS | Polandia dan Yunani Serukan UE Ciptakan Perisai Pertahanan Udara

Global
Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Saat Ratusan Ribu Orang Antar Presiden Iran Ebrahim Raisi ke Tempat Peristirahatan Terakhirnya...

Global
Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah untuk Berlaku Sebulan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com