KOMPAS.com – Sejumlah anggota ISIS melakukan penyergapan dan penyerangan terhadap konvoi tentara di wilayah timur laut Nigeria pada Sabtu (9/1/2021).
Akibat insiden itu, sedikitnya 13 tentara dilaporkan tewas sebagaimana dilaporkan oleh dua sumber dari militer kepada media pada Senin (11/1/2021).
Kelompok teror tersebut menyergap dan menyerang konvoi tentara dengan tembakan dan granat di Desa Gazagana, 30 kilometer dari ibu kota negara bagian Yobe, Damaturu.
Baca juga: Kelompok Milisi Serang Markas Tentara Filipina, Kocar-kacir Setelah Dibalas Tembakan
"Kami kehilangan 13 tentara dalam penyergapan ini dan beberapa lainnya cedera," kata seorang sumber pertama sebagaimana dilansir dari Gulf Today.
Konvoi itu menuju pangkalan militer di Buni Yadi, 20 kilometer lagi dari Damaturu, kata sumber kedua.
Sumber kedua ini juga mengonfirmasi jumlah korban tewas adalah 13 orang. Kedua sumber ini mengatakan kepada AFP.
Baca juga: Bocor di Internet, Tentara Australia Minum Bir dari Kaki Palsu Milisi Taliban yang Sudah Mati
Saat disergap, konvoi tentara tersebut membalas serangan. "Itu pertempuran sengit dari pihak teroris juga jatuh korban," kata sumber tersebut, tanpa menyebutkan angka.
Kelompok milisi secara rutin menyerang tentara dan pendatang di wilayah Buni Yadi. Kekerasan juga meluas ke negara bagian Borno.
Sejak 2009, kelompok milisi dari ISIS juga memfokuskan kekerasannya di Borno, di mana kelompok Boko Haram juga aktif.
Baca juga: Milisi Serang Persawahan Nigeria saat Petani Panen Padi, 40 Orang Tewas
Selain di Nigeria, kekerasan dari kelompok milisi juga telah menyebar ke negara tetangga, seperti Niger, Chad, dan Kamerun.
Hal itu mendorong dibentuknya koalisi militer regional untuk memerangi kelompok milisi.
Setidaknya 36.000 orang telah tewas dan sekitar dua juta orang mengungsi dari rumah mereka sejak 2009 akibat konflik tersebut.
Baca juga: Saat Makan Malam Para Pemimpin Milisi di Suriah Tewas Diserang Pesawat Tak Berawak AS
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.