Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Jerapah Kerdil Ditemukan untuk Pertama Kalinya di Uganda dan Namibia

Kompas.com - 10/01/2021, 15:43 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

JOHANNESBURG, KOMPAS.com - Jerapah kerdil ditemukan pertama kali di taman margasatwa Uganda dan Namibia, lapor sebuah jurnal akhir Desember 2020.

Melansir Africa News, biasanya, jerapah dikenal dengan tinggi badan dan leher yang luar biasa sehingga mereka bisa mencapai daun dari pohon yang tinggi. Ukuran tubuh jerapah bisa mencapai 6 meter.

Namun, pada tahun 2015, para ilmuwan konservasi menemukan jerapah kerdil berukuran setengah jerapah biasa, atau sekitar 2,7 meter di taman margasatwa Uganda.

Baca juga: Video Viral Jerapah Marah Mengejar Wisatawan, Para Turis Syok

Tiga tahun kemudian, mereka menemukan jerapah kerdil yang tingginya hanya 2,4 meter di Namibia.

Jerapah dengan kondisi kerdil atau displasia skeletal adalah jerapah yang mengalami kelainan pada perkembangan tulang.

Kedua makhluk itu memiliki leher yang panjang tetapi kaki mereka jauh lebih pendek dan lebih tebal.

Baca juga: Video Viral Rombongan Wisatawan Dikejar Jerapah, Ini Cerita Sebenarnya

Temuan itu baru dipublikasikan para pakar pada Desember 2020 melalui British Medical Journal. 

Laporan itu mengatakan bahwa hewan yang hidup dengan gangguan displasia kerangka biasanya punyna tingkat kelangsungan hidup yang lebih rendah.

Namun, selain itu, perburuan terhadap jerapah adalah yang paling menyebabkan penyusutan habitat sampai 40 persen hanya dalam waktu 30 tahun menurut catatan African Wildlife Foundation.

Pada akhir abad ke-19 dan ke-20 tercatat dalam satu kelompok terdiri dari 20 sampai 30 jerapah, tapi sekarang rata-rata ukuran kelompok berisi kurang dari enam ekor jerapah saja.

Baca juga: Bagaimana Suara dan Cara Jerapah Berkomunikasi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Rusia Bergeser ke Arah Ekonomi Perang, AS Mulai Siapkan Sanksi Khusus

Global
WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

WHO Beri Peringatan Keras, Serangan Israel ke Rafah Bisa Hancurkan Rumah Sakit Terakhir

Global
Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Korsel Sebut Korea Utara Terbangkan Balon Isi Sampah dan Kotoran ke Perbatasan

Global
Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Terkait Berita Presiden Lai Dikecam Publik, Berikut Klarifikasi Kantor Perwakilan Taiwan di Indonesia

Global
Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Kredibilitas Biden Dipertanyakan Setelah Serangan Brutal Israel ke Rafah

Global
Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Melihat Dampak dari Mengakui Palestina sebagai Negara

Internasional
Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Israel Klaim Senjatanya Sendiri Tak Mungkin Picu Kebakaran Besar yang Tewaskan 45 Orang di Rafah

Global
Bagaimana Rencana 'The Day After' Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Bagaimana Rencana "The Day After" Bisa Bantu Mengakhiri Perang di Gaza

Internasional
Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Jelang Pemilu, Meksiko Akan Kerahkan 27.000 Tentara dan Garda Nasional

Global
Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel...

Saat Politikus AS Nikki Haley Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel...

Global
Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Rangkuman Hari Ke-825 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Minta Dunia Tak Bosan | Putin Wanti-wanti Barat soal Senjata

Global
Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Tragedi di Desa Yahidne Dinilai Jadi Gambaran Rencana Putin atas Ukraina

Internasional
Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Kolombia Selangkah Lagi Larang Adu Banteng mulai 2027

Global
Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Hamas Tewaskan 1.189 Orang, Israel 36.096 Orang

Global
Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Taiwan Minta Dukungan Indonesia di Tengah Latihan Militer China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com