WASHINGTON, KOMPAS.com - American Airlines menerbangkan Boeing 737 Max dengan penumpang berbayar dari Miami ke New York pada Selasa (29/12/2020).
Rute itu adalah penerbangan komersial pertama pesawat jenis tersebut di langit AS sejak dihentikan setelah dua kecelakaan mematikan.
Melansir AP, juru bicara maskapai menerangkan penerbangan Amerika 718 membawa 87 penumpang dengan pesawat 172 kursi. Penerbangan kembali dari Bandara LaGuardia ke Bandara Internasional Miami menampung 151 penumpang.
Bulan lalu, Federal Aviation Administration (FAA) menyetujui perubahan yang dilakukan Boeing ke sistem kontrol penerbangan otomatisnya. Sistem itu diduga menjadi penyebab kecelakaan di Indonesia dan Ethiopia, yang menewaskan 346 orang secara keseluruhan.
Dalam kedua kecelakaan tersebut, sistem mendorong hidung pesawat ke bawah berulang kali, berdasarkan pembacaan sensor yang salah, dan pilot tidak dapat memperoleh kembali kendali.
Baca juga: Redakan Sengketa Airbus-Boeing, Inggris Akan Turunkan Tarif Barang AS
FAA memberi jalan bagi maskapai penerbangan AS untuk melanjutkan penggunaan pesawat, jika ada perubahan tertentu. Pilot juga harus diberikan pelatihan tambahan termasuk waktu dalam simulator penerbangan.
Brazil’s Gol airlines mengoperasikan penerbangan penumpang pertama dengan Max yang diubah pada 9 Desember.
Sejak itu, Gol dan Aeromexico telah mengoperasikan sekitar 600 penerbangan antara mereka dengan jet Max, menurut layanan pelacakan Flightradar24 dan perusahaan data penerbangan Cirium.
American Airlines berencana untuk melakukan perjalanan pulang pergi sehari antara Miami dan New York dengan jet Max hingga 4 Januari, sebelum menempatkan pesawat di lebih banyak rute.
United Airlines berencana untuk melanjutkan penerbangan Max pada Februari, dan Southwest Airlines berencana untuk dapat menyusul pada Maret.
Ketiga maskapai mengatakan bahwa mereka akan memberi pelanggan kesempatan untuk mengubah penerbangan, jika mereka merasa tidak nyaman terbang dengan Max.
Baca juga: Boeing 737 MAX Uji Terbang Lagi, Keluarga Korban Lontarkan Kritik
Max di-grounded di seluruh dunia pada Maret 2019, beberapa hari setelah kecelakaan kedua.
Laporan oleh komite DPR dan Senat AS menyalahkan Boeing dan FAA karena kegagalan dalam proses sertifikasi pesawat.
Penyelidik Kongres menemukan dokumen internal Boeing di mana karyawan perusahaan menyampaikan masalah keamanan dan membual tentang penipuan regulator.
Administrator FAA, Stephen Dickson, mantan pilot militer dan maskapai penerbangan, mengoperasikan penerbangan uji coba pada September. Dia menjamin keselamatan pesawat yang diprogram ulang tersebut, dengan mengatakan akan menempatkan keluarganya di dalamnya.