Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Boeing Max 737 Kembali Terbang Komersial, Setelah Dua Kecelakaan Tewaskan Ratusan Jiwa

Kompas.com - 30/12/2020, 14:33 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber AP

Presiden American Airlines, Robert Isom berada pada penerbangan perdana AS pada Selasa (29/12/2020), menurut maskapai tersebut.

Beberapa kerabat orang yang tewas dalam kecelakaan kedua, sebuah pesawat Max yang dioperasikan oleh Ethiopian Airlines, berpendapat bahwa pesawat tersebut masih belum aman.

Mereka dan pengacaranya mengatakan bahwa Boeing menolak untuk menyerahkan dokumen tentang desain dan pengembangan pesawat.

"Yang benar adalah 346 orang sekarang tewas karena Boeing mengambil jalan pintas, berbohong kepada regulator, dan hanya menganggap ini sebagai biaya menjalankan bisnis," kata Yalena Lopez-Lewis, yang suaminya meninggal dalam kecelakaan itu, dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh pengacaranya.

"Sangat menyebalkan bahwa American Airlines sebenarnya memberi penghargaan kepada Boeing atas proses korup dan bencana yang disebabkan Max."

Baca juga: Pernah Jatuh di Indonesia dan Etiopia, Boeing 737 MAX Bisa Terbang Lagi di AS

Zipporah Kuria, seorang warga negara Inggris yang ayahnya juga meninggal dalam kecelakaan Ethiopia, menyoroti pengungkapan baru-baru ini dalam laporan komite Senat, terkait perwakilan Boeing melatih pilot uji FAA untuk meninjau pembaruan Boeing ke sistem kontrol penerbangan Max.

“Kepemimpinan Boeing masih penuh dengan tipu daya. Prioritas mereka bukan pada keselamatan konsumen, ”katanya dalam sebuah wawancara.

Juru bicara Boeing, Bernard Choi mengatakan perusahaan "belajar banyak pelajaran penting" dari kecelakaan itu dan berkomitmen untuk keselamatan.

“Kami terus bekerja sama dengan regulator global dan pelanggan kami untuk mendukung pengembalian armada yang aman ke layanan di seluruh dunia,” kata Choi.

Kembalinya pesawat Boeing Max 737 ke langit AS merupakan dorongan besar bagi Boeing. Perusahaan Amerika itu telah kehilangan miliaran dollar, selama Max grounding karena tidak dapat mengirimkan pesawat baru kepada pelanggan maskapai.

Pesanan pesawat juga telah anjlok.

Boeing telah menghapus lebih dari 1.000 jet Max dari simpanannya, karena maskapai penerbangan membatalkan pesanan atau penjualan tidak pasti, karena krisis pandemi yang mencengkeram industri perjalanan.

Baca juga: Bikin Rute Terbang Bergambar Kanguru, Boeing 747 Milik Qantas Pamit dari Australia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com