KOMPAS.com - Pemilihan umum ( pemilu) Amerika Serikat ( AS) tahun ini disebut-sebut berjalan kacau dengan berbagai konflik yang merwarnai dari faktor dalam maupun luar negeri.
Hingga saat ini beberapa konflik masih bergejolak, ketika Dewan Elektoral atau electoral college telah mengkonfirmasi kemenangan Joe Biden sebagai presiden terpilih AS, pada Senin (14/12/2020).
Pelantikan Joe Biden dan Kamala Harris sebagai presiden dan wakil presiden AS ke-46 dijadwalkan berlangsung pada 20 Januari 2020, untuk mulai menggantikan pemerintahan Donald Trump dan Mike Pence.
Berikut Kompas.com merangkum berita yang telah ada terkait beberapa konflik yang menghantam pemilu AS 2020:
Baca juga: Enggan Ucapkan Selamat ke Joe Biden, Presiden Bolsonaro: Apakah Pemilu AS sudah Selesai?
Konflik rasial terhadap orang kulit hitam menjadi salah satu yang terbesar mewarnai proses pemilu AS 2020 dengan adanya korban jiwa dan menimbulkan aksi protes hampir diseluruh negeri, yang dikenal dengan nama Blck Lives Matter ( BLM).
Aksi BLM dipicu oleh kasus kematian orang kulit hitam George Floyd, yang ditindih lehernya oleh polisi Minneapolis yang berkulit putih.
Peristiwa terjadi pada 25 Mei 2020, ketika Floyd yang tidak bersenjata dituduh mencuri dan ditindih lehernya oleh polisi dengan kakinya higga tewas, meski sempat ia mengatakan tidak bisa bernapas.
Setelah kasus Floyd, pada 23 Agustus, terjadi kasus penembakan 7 kali terhadap Jacob Blake oleh polisi di negara bagian Wisconsin.
Pada 13 Maret, terjadi kasus Breonna Taylor yang ditembak 8 kali hingga tewas di apartemenya di Louisville, dalam aksi penyelidikan narkoba oleh polisi setempat.
Serentetan aksi yang melukai orang kulit hitam oleh polisi kulit putih, berbuntut panjang menjadi aksi kerusuhan, kekerasan, dan pelecehan antarras di berbagai wilayah AS.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan