Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lockdown Lagi, Warga Sydney Dilarang Nonton Langsung Pertunjukan Tahun Baru Opera House

Kompas.com - 30/12/2020, 01:00 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum

Penulis

Sumber Reuters

MELBOURNE, KOMPAS.com - Warga Sydney, tahun baru nanti tidak bisa melihat pertunjukan kembang api di atas Gedung Opera yang terkenal, seperti tradisi di tahun-tahun sebelumnya.

Otoritas Sydney melarang pertemuan besar pada malam tahun baru di tengah wabah virus corona, melansir Reuters pada Senin (28/12/2020).

Kemunculan kembali virus Covid-19 pada pertengahan Desember, di pinggiran pantai utara kota, telah berkembang menjadi 125 kasus. Setelah sebelumnya hanya lima infeksi baru yang tercatat pada Senin (27/12/2020).

Sekitar seperempat juta orang di sana, harus berada dalam lockdown ketat hingga 9 Januari.

Temuan kasus baru menyebabkan pembatasan lebih lanjut harus diterapkan, menggantikan rencana pelonggaran untuk Malam Tahun Baru.

Baca juga: Untuk Pertama Kali, Australia Laporkan Kasus Varian Baru Virus Corona asal Afrika Selatan

Perdana Menteri New South Wales (NSW), Gladys Berejiklian melarang kebanyakan orang datang ke pusat kota Sydney malam itu, dan membatasi pertemuan di luar ruangan hingga 50 orang.

"Kami tidak ingin membuat “super spreading event” pada Malam Tahun Baru, yang kemudian menghancurkannya semua orang di seluruh negara bagian," kata Berejiklian pada konferensi pers.

Dia menambahkan, menonton kembang api dari rumah adalah yang cara “teraman” yang bisa dilakukan saat ini.

"Pada Malam Tahun Baru, kami sama sekali tidak ingin ada kerumunan orang di tepi pantai di sekitar Sydney," katanya.

Hanya penduduk dengan izin tempat perhotelan di pusat kota, yang akan diizinkan berada di sana pada Malam Tahun Baru. Setiap rumah tangga di Sydney hanya diizinkan menampung 10 orang sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Baca juga: Warga Australia Bisa Dapat Vaksin Covid-19 Gratis Mulai Maret 2021

Polisi NSW telah mengeluarkan 15 peringatan di Sydney, karena melanggar perintah kesehatan masyarakat sejak Malam Natal.

"Saya akan mengatakan kepada orang-orang yang berniat melakukan sesuatu yang bodoh, dalam beberapa hari mendatang, lupakan saja," kata Menteri Kesehatan NSW, Brad Hazzard.

Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt, mendukung pembatasan Sydney. "Apa yang kami lakukan sudah berhasil," katanya.

Karena penutupan perbatasan yang cepat, penguncian wilayah, pengujian yang luas, penerapan jarak sosial, dan tingkat kepatuhan publik yang tinggi terhadap tindakan anti-virus, Australia telah mencatat lebih dari 28.300 infeksi dan 908 kematian terkait dengan virus corona.

Para pejabat mengatakan ini memberi waktu kepada regulator, untuk mengevaluasi vaksin tanpa tekanan dari meningkatnya kasus Covid-19, seperti yang terjadi di sebagian besar Eropa dan Amerika Serikat.

"Pendekatan kami adalah meminimalisasi janji, dan memberikan pelayanan secara berlebih," kata Hunt, menegaskan kembali bahwa pemerintah berpegang pada jadwal Maret untuk memulai vaksinasi.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Masuk Australia, Dibawa 2 Orang dari Inggris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Inggris Cabut Visa Mahasiswa Pro-Palestina yang Protes Perang Gaza

Global
3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

3 Warisan Dokumenter Indonesia Masuk Daftar Memori Dunia UNESCO

Global
Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Israel Kirim 200.000 Liter Bahan Bakar ke Gaza Sesuai Permintaan

Global
China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

China Buntuti Kapal AS di Laut China Selatan lalu Keluarkan Peringatan

Global
AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

AS Kecam Israel karena Pakai Senjatanya untuk Serang Gaza

Global
9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

9 Negara yang Tolak Dukung Palestina Jadi Anggota PBB di Sidang Majelis Umum PBB

Global
Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Jumlah Korban Tewas di Gaza Dekati 35.000 Orang, Afrika Selatan Desak IJC Perintahkan Israel Angkat Kaki dari Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Rangkuman Hari Ke-807 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Angkat Lagi Mikhail Mishustin | AS Pasok Ukraina Rp 6,4 Triliun

Global
ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

ICC Didesak Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Global
143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

143 Negara Dukung Palestina Jadi Anggota PBB, AS dan Israel Menolak

Global
AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

AS Akui Penggunaan Senjata oleh Israel di Gaza Telah Langgar Hukum Internasional

Global
[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

[POPULER GLOBAL] Netanyahu Tanggapi Ancaman Biden | Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Gagal

Global
Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Saat Dokter Jantung Ladeni Warganet yang Sebut Non-Perokok sebagai Pecundang...

Global
Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Agungkan Budaya Gila Kerja, Petinggi Mesin Pencari Terbesar China Malah Blunder

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com