Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirjen WHO Curhat Kondisi Kampung Halaman "Memburuk" dari Covid-19 hingga Konflik

Kompas.com - 29/12/2020, 16:52 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Al Jazeera

BRUSSELS, KOMPAS.com - Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus curahkan "rasa sakit pribadinya" tentang konflik di kampung halamannya di Etiopia yang "memburuk".

"Selain Covid-19, pada 2020 telah sangat sulit bagi saya karena negaraku dalam masalah," ucap Tedros kepada wartawan dalam konferensi pers terakhir WHO 2020 tentang pandem pada Senin (28/12/2020).

Perdana Menteri Etiopia Abiy Ahmed, pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2020, memerintahkan pasukan ke wilayah utara Tigray pada 4 November.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Dorong Lonjakan Kasus Covid-19 di Afrika Selatan

Operasi itu disebutkan sebagai tanggapan atas dugaan serangan di kamp-kamp tentara federal oleh partai yang mengatur regional, Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF).

Menurut International Crisis Group, pertempuran di Tigray telah menyebabkan ribuan orang tewas dan mengirim puluhan ribu pengungsi melintasi perbatasan ke Sudan.

Melansir Al Jazeera pada Senin (28/12/2020), Tedros, merupakan orang Trigay dengan profil tertinggi di dunia.

Dalam konfersi pers WHO, ia mengungkapkan memiliki banyak kerabat di wilayah yang berkonflik, "meliputi adik laki-laki saya, dan saya tidak tahu, di mana mereka berada."

Baca juga: Kasus Varian Baru Virus Corona di Inggris Terdeteksi Berasal dari Afrika Selatan

"Saya belum berkomunikasi dengan mereka karena komunikasi tidak ada," ucap Tedros.

Etiopia membatasi akses media ke wilayah yang dilanda konflik dan Tigray berada dalam pemadaman total komunikasi selama 6 pekan, karena konflik berkecamuk antara pasukan federal dan regional.

Tedros yang selama setahun terakhir berada di garis depan dalam upaya mengkoordinasikan tanggapan global terhadap pandemi Covid-19, mengatakan ketegangan konflik tambahan itu secara pribadi berat.

“Seolah Covid-19 saja tidak cukup, saya juga merasakan sakit pribadi itu,” katanya.

Baca juga: Konflik Etiopia: Roket dari Tigray Hantam Eritrea Lagi

“Saya khawatir tentang seluruh negeri. Saya tidak bisa tidak mengkhawatirkan adik laki-laki atau kerabat saya sendirian karena situasinya memburuk," curahnya.

Pada November, pemerintah Etiopia menuduh Tedros, yang dari 2005-2012 menjabat sebagai menteri kesehatan di bawah pemimpin TPLF saat itu Meles Zenawi, melobi dan berusaha mempersenjatai para pemimpin kawasan.

Tedros membantah tuduhan itu dalam sebuah tweet, mengatakan dia telah melihat sifat perang yang merusak sebagai seorang anak, dan telah "menggunakan pengalaman langsung itu agar selalu bekerja untuk perdamaian".

“Ada laporan yang menunjukkan bahwa saya memihak dalam situasi ini. Ini tidak benar," tulisnya.

Baca juga: Konflik Etiopia: Pemimpin Pasukan Tigray Belum Mau Menyerah

“Saya ingin mengatakan bahwa saya hanya di satu sisi, dan itu adalah sisi perdamaian,” ucapnya.

Selama konferensi pers Senin (28/12/2020), Tedros mengakui bahwa ia mengkhawatirkan pandemi Covid-19 dan konflik di Etiopia yang "sangat sulit".

Namun, dia mengakhiri komentarnya dengan nada optimis, menyuarakan kegembiraan karena menjadi seorang kakek 2 bulan lalu.

"Saya khawatir, mengingat dua situasi sulit yang sedang terjadi, tentang cucu saya, tetapi pada saat yang sama, melihat dia, saya melihat harapan," pungkasnya.

Baca juga: Serangan Fajar Kelompok Bersenjata Kembali Terjadi, 207 Warga Etiopia Tewas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

China Uji Coba Rebut Taiwan dalam Lanjutan Latihan Perang

Global
Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Tanah Longsor di Papua Nugini, Diyakini Lebih dari 100 Orang Tewas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com