Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perempuan Berdaya: Kisah Ibu Hebat dari Pelosok Dunia

Kompas.com - 23/12/2020, 16:37 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Unicef

Dia selamat dari angin kencang, puing-puing yang beterbangan, dan kabel listrik yang jatuh untuk sampai ke rumah sakit dan melahirkan dua bayi perempuan yang sehat.

"Saya akan melahirkan pada 16 Maret dan saya terus bicara dengan keluarga saya dan memberitahu mereka, bagaimana jika bayi-bayi itu akan lahir saat topan terjadi," kenangnya.

"Dan itu benar-benar terjadi," katanya.

Baca juga: Perempuan Berdaya: Abigail Adams hingga Ani Yudhoyono, Para Wanita Hebat Pendamping Pemimpin Dunia (2)

6. Ibu yang selamatkan anak dari kelompok ekstremis, Boko Haram

Maryamu sedang sakit di rumah ketika anggota kelompok pemberontak Boko Haram menyerang gereja di kampung halamannya di Nigeria.

Namun, ketika dia mendengar suara tembakan, dia berusaha sekaut tenaga membawa putrinya dan melarikan diri dari sana.

Sementara sejak saat itu, Maryamu tidak bertemu suaminya dan takut akan hal terburuk menimpa suaminya.

Di kamp pengungsi internal di Yola, Maryamu dan putrinya yang berusia 1 tahun, Hyaladan Yaduku, menerima perlengkapan medis dan sekolah serta akses ke air bersih.

Maryamu ingin kembali ke rumah jika sudah aman, meskipun dia tahu hanya sedikit yang tersisa dari kehidupan sebelumnya.

“Tidak ada apa-apa di rumah kami. Mereka mengambil semuanya,” katanya.

“Kami punya sepeda motor dan banyak sapi. Semuanya hilang,” ucapnya.

Baca juga: Perempuan Berdaya: Akie Abe hingga Eleanor Roosevelt, Para Wanita Hebat Pendamping Pemimpin Dunia (1)

7. Ibu tunggal lakukan segala hal untuk anak-anaknya

Alinafe adalah ibu tunggal dari 2 putri dan 2 putranya. Putrinya bernama Desire (2 tahun) dan Janet (10 tahun), lalu putranya, Kelvin (8 tahun) dan Innocent (6 tahun).

Alinafe dan anak-anaknya tinggal penuh keterbatasan di tempat penampungan yang terbuat dari sekam jagung di Distrik Balaka, Malawi.

Rumah bata lumpur yang pernah mereka tinggali hancur karena cuaca buruk.
Karena kekeringan, ladang mereka yang dulu dapat memberi kehidupan dengan panen kecil, sekarang menjadi kering, tandus dan tidak berguna.

Oleh karena situasinya, Desire menjadi menderita kekurangan gizi akut yang parah.

Sebagai seorang ibu tunggal, ia pun berusaha membawa putrinya secara teratur ke rumah sakit tempat dia ditimbang, diberi pemeriksaan kesehatan dasar dan mendapat makanan terapeutik.

Baca juga: Perempuan Berdaya: Margaret E. Knight, Gadis Penemu Paper Bag di Tengah Keterbatasannya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com