Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Banyak Negara Cemas soal Varian Baru Virus Corona dari Inggris?

Kompas.com - 22/12/2020, 14:08 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber CNN

Lebih banyak kasus memberikan tekanan besar pada rumah sakit dan staf perawatan kesehatan. Apalagi saat ini, Inggris memasuki periode musim dingin yang sangat sulit. Dikhawatirkan hal itu akhirnya menyebabkan lebih banyak kematian.

Public Health England (PHE) menyatakan mutasi menunjukan lonjakan lonjakan Covid-19. Bagian dari virus itu menempel pada sel inang dan dapat meningkatkan penularannya. Ilmuwan di Inggris sedang melakukan lebih banyak penelitian tentang masalah ini.

Sumber virus dan bagaimana terjadinya

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian baru Covid-19 berasal dari Inggris tenggara.

PHE telah melakukan penelusuran mundur menggunakan bukti genetik. Hasil menunjukkan varian pertama kali muncul di Inggris pada September. Kemudian ditularkan dengan level yang sangat rendah hingga pertengahan November.

Baca juga: Dilanda Kepanikan, 40 Negara Blokir Inggris karena Muncul Varian Baru Virus Corona

Peningkatan kasus yang terkait dengan varian baru pertama kali terungkap pada akhir November. Yaitu ketika PHE sedang memeriksa alasan mengapa tingkat infeksi di Kent (tenggara Inggris) tidak turun meskipun lockdown dilakukan.

“Kami kemudian menemukan klaster yang terkait dengan varian ini menyebar dengan cepat ke dalam London dan Essex, "kata PHE.

Beberapa ahli memerkirakan varian baru mungkin terjadi karena adanya superspreader event. Artinya lonjakan kasus saat ini dapat disebabkan oleh perilaku masyarakat.

Negara mana yang terinfeksi?

Variannya sudah menyebar secara global. Selain Inggris, varian tersebut juga telah terdeteksi di Denmark, Belgia, Belanda, dan Australia, menurut WHO.

Australia telah mengidentifikasi dua kasus varian di daerah karantina di Sydney. Italia juga telah mengidentifikasi satu pasien yang terinfeksi varian tersebut.

Varian serupa tetapi terpisah juga diidentifikasi di Afrika Selatan, di mana para ilmuwan mengatakan itu menyebar dengan cepat di sepanjang wilayah pesisir negara itu.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Masuk Australia, Dibawa 2 Orang dari Inggris

Apakah varian baru lebih mematikan?

Chris Whitty, kepala petugas medis Inggris menyatakan tidak ada bukti yang menunjukkan varian baru virus corona lebih mematikan sampai sekarang.

Penelitian terkait implikasinya varian baru Covid-19 terhadap kematian telah dilakukan sejak Sabtu (19/12/2020).

"Kami tidak melihat adanya peningkatan virulensi (keparahan klinis) atau perubahan besar dalam (lonjakan protein) yang akan mengurangi efektivitas vaksin sejauh ini," kata Tang kepada Science Media Center (SMC).

Beberapa ahli menunjukkan dalam beberapa kasus virus, peningkatan penularan dapat mempengaruhi tingkat virulensi dan kematian.

Ini mungkin berarti varian baru ini kurang mematikan, meskipun saat ini masih terlalu dini untuk mengatakan hal tersebut.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com