Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Varian Baru Virus Corona, Pejabat Ini Tak Sarankan AS Tutup Perjalanan dari Inggris

Kompas.com - 22/12/2020, 10:35 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber CNN

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Pejabat Kesehatan Masyarakat Amerika Serikat ( AS) sampai saat ini belum menyarankan Gedung Putih untuk meningkatkan pembatasan perjalanan dari Inggris.

Padahal banyak negara sudah menerapkan penangguhan penerbangan setelah varian baru virus corona ditemukan di negara tersebut.

Pakar penyakit menular terkemuka AS, Dr Anthony Fauci mengatakan bahwa sementara AS tentunya mengawasi hal tersebut. Tapi dia memeringatkan pihaknya tak ingin bereaksi berlebihan.

Dr Fauci mengatakan akan menyarankan agar AS tidak menangguhkan penerbangan dari Inggris, jika masalah itu dibicarakan selama pertemuan satuan tugas virus corona Gedung Putih pada Senin (21/12/2020).

Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Robert Redfield juga mengatakan kepada anggota lain dari satuan tugas virus korona, Laksamana Brett Giroir, dia saat ini tidak merekomendasikan pembatasan perjalanan tambahan.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Diklaim Tidak Berpengaruh ke Vaksin Saat Ini

Fauci mengatakan meskipun dia tidak mengkritik negara lain yang telah menangguhkan perjalanan ke Inggris, dia saat ini tidak akan merekomendasikan AS untuk mengambil langkah itu.

"Ikuti dengan hati-hati, tapi jangan bereaksi berlebihan," kata Fauci tentang varian baru virus corona itu kepada CNN pada Senin (21/12/2020).

Fauci mengatakan dia yakin pejabat Inggris melakukan hal yang benar dengan memantau secara cermat jenis baru tersebut.

Kepala Petugas Medis Inggris Chris Whitty memeringatkan bahwa varian baru virus corona dapat menyebar lebih cepat dan sudah menyebabkan 60 persen infeksi baru di London.

Tetapi dia menyatakan, saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa varian baru lebih mematikan atau akan menetralkan efektivitas vaksin yang baru disetujui.

Pada Senin (21/12/2020), lusinan negara di Eropa, Timur Tengah, dan Amerika telah mengumumkan larangan perjalanan untuk Inggris.

Baca juga: Varian Baru Virus Corona Menyebar, Kasus Covid-19 di Inggris Melonjak Drastis

Negara lain, seperti Yunani dan Spanyol, memberlakukan pembatasan yang mengharuskan pelancong dari Inggris menjalani tes atau karantina virus corona.

Kanada mengumumkan larangan perjalanan dari Minggu (20/12/2020) tengah malam, berlaku setidaknya selama 72 jam.

Di Amerika Latin, Argentina, Chile, dan Kolombia semuanya telah menangguhkan penerbangan langsung ke dan dari Inggris. El Salvador juga telah melarang siapa pun yang memasuki negara itu.

Perancis, sementara itu, mengumumkan larangan sementara untuk semua perjalanan dan barang bawaan pada Minggu malam. Hal ini berpotensi menimbulkan bencana bagi perdagangan antara kedua negara.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

[POPULER GLOBAL] Rudal Tua Tapi Canggih | Miss Buenos Aires Usianya 60

Global
WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

WHO: Penggunaan Alkohol dan Vape di Kalangan Remaja Mengkhawatirkan

Global
Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Kunjungan Blinken ke Beijing, AS Prihatin China Seolah Dukung Perang Rusia

Global
Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Rusia Serang Jalur Kereta Api Ukraina, Ini Tujuannya

Global
AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

AS Berhasil Halau Serangan Rudal dan Drone Houthi di Teluk Aden

Global
Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Petinggi Hamas Sebut Kelompoknya akan Letakkan Senjata Jika Palestina Merdeka

Global
Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com