Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Pengantin di Malaysia Taati Protokol Kesehatan, Sambut 10.000 Tamu Drive-thru

Kompas.com - 21/12/2020, 21:33 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

PUTRAJAYA, KOMPAS.com - Pandemi virus corona telah memupuskan impian banyak pasangan untuk acara pernikahan besar-besaran.

Tapi satu pasangan di Malaysia berhasil mengelak dari aturan pembatasan sosial yang membatasi daftar tamu maksimal 20 orang dan menyambut 10.000 orang yang dilaporkan datang ke pernikahan mereka.

Terdengar mustahil, namun hal ini mereka lakukan dengan mengadakan pernikahan secara drive-thru.

Pada Minggu (20/12/2020) pagi, pengantin baru duduk di luar gedung megah milik pemerintah di Putrajaya, Malaysia, sementara para tamu berjalan pelan melewati mereka tanpa turun dari mobil.

Baca juga: Lewat Misi Rahasia, Jerman Pulangkan 3 Pengantin ISIS dan 12 Anak-anak

Jendela harus tetap ditutup dan para tamu hanya mendapat lambaian dari pihak yang punya hajat.

Ini mungkin tidak terdengar seperti pernikahan biasa, namun mempelai pria Tengku Muhammed Hafiz dan mempelai perempuan, Oceane Alagia bukanlah pasangan biasa.

Sang suami adalah putra politikus berpengaruh dan mantan menteri kabinet Tengku Adnan — yang kebetulan juga merayakan ulang tahunnya pada Minggu.

"Saya diberi tahu bahwa ada lebih dari 10.000 mobil di sini sejak pagi ini," tulis sang ayah yang bangga di Facebook, seraya membagikan foto-foto acara tersebut.

Baca juga: Jenazah Wanita yang Meninggal 12 Tahun Silam Digali, Dijual sebagai Pengantin Hantu

"Saya dan keluarga merasa sangat terhormat. Terima kasih atas pengertian dan ketaatannya pada semua prosedur dengan hadir secara drive-thru tanpa keluar dari mobil," imbuhnya.

Butuh waktu sekitar tiga jam sampai seluruh 10.000 tamu lewat dengan mobil mereka.

Namun, para hadirin mendapatkan lebih dari sekadar lambaian tangan dari pasangan yang berbahagia sebagai tanda terima kasih.

Berpegang pada aturan menjaga jarak, para tamu disuguhi makan malam - meskipun mereka harus mengambil makanan dalam kemasan melalui jendela mobil dan melanjutkan perjalanan, menurut media Malaysia.

Baca juga: Kisah Pilu Calon Pengantin yang Tewas karena Covid-19, Jalani Masa Kritis Tepat pada Rencana Tanggal Pernikahan

Perayaan itu terjadi sehari sebelum ayah sang mempelai pria dinyatakan bersalah dalam kasus korupsi sebesar 500.000 dollar AS (Rp 7,09 miliar) dan dijatuhi hukuman denda serta 12 bulan penjara.

Malaysia saat ini tengah berjuang melawan gelombang baru kasus Covid-19.

Secara keseluruhan, negara itu mencatat hampir 92.000 kasus virus corona dan lebih dari 430 kematian terkait pandemi.

Baca juga: Hampir Separuh Pengantin Baru di Korsel Tidak Punya Anak pada 2019, Ini Sebabnya...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com