Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kimchi, Hidangan Khas Korea Selatan, Diklaim China

Kompas.com - 21/12/2020, 20:26 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

BEIJING, KOMPAS.com - Makanan fermentasi alias acar sangat populer di seluruh dunia. Orang Jerman punya sauerkraut, asinan kubis, orang India punya achaar, dan orang Korea memiliki kimchi, hidangan nasional Korea Selatan.

Tradisi membuat dan membagikannya terdaftar sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO yang "menegaskan kembali identitas Korea".

Kimchi menjadi bagian integral dari setiap makanan, sedemikian rupa sehingga ketika Korea Selatan meluncurkan astronot pertamanya ke luar angkasa pada tahun 2008, kimchi ikut terbang bersamanya.

Baca juga: Apa Kimchi Bisa Basi? Simak Cara Simpan yang Tepat

Namun dalam beberapa pekan terakhir, klaim Korea Selatan atas salah satu ekspor budaya dan kulinernya yang paling populer ini terancam.

Semuanya dimulai akhir bulan lalu ketika Organisasi Internasional untuk Standardisasi (ISO) yang berbasis di Swiss mengunggah peraturan baru untuk pembuatan pao cai, hidangan sayur acar serupa dari Sichuan, China.

Seperti yang dilaporkan BBC News, meskipun daftar ISO dengan jelas menyatakan "dokumen ini tidak berlaku untuk kimchi," surat kabar China Global Times dengan cepat menulisnya, mengklaim sertifikasi itu sebagai "standar internasional untuk industri kimchi yang dipimpin oleh China".

Kementerian Pertanian Korea Selatan menolak klaim China tersebut, dengan pernyataan yang mengatakan, "Tidak pantas melaporkan (sertifikasi pao cai) tanpa membedakan kimchi dari pao cai-nya Sichuan, China."

Namun, tanggapan itu tidak cukup untuk banyak orang Korea, yang segera bereaksi di media sosial dan media lokal untuk mempertahankan makanan rumahan klasik mereka itu dan menyatakan China telah bertindak tidak pantas.

"China bahkan mencoba mencuri Kimchi dari Korea," kata salah satu twit. The Chosun Ilbo, koran Korea Selatan, menyebut klaim China sebagai "upaya terbaru untuk menguasai dunia".

Baca juga: China dan Korea Selatan Berseteru Lagi, Kali Ini soal Kimchi

Dan dalam beberapa pekan terakhir, "perang kimchi" online ini telah menghidupkan kembali perselisihan puluhan tahun antara kedua negara bertetangga ini, yang mencakup segala hal.

Mulai dari hak menangkap ikan di Laut Kuning hingga komentar terbaru anggota band K-Pop tentang peran China dalam Perang Korea.

Tetapi tampaknya pertarungan soal siapa yang sejatinya memiliki kimchi mungkin bermuara pada kesalahpahaman sederhana akibat salah terjemahan.

Menurut Dr Sojin Lim, co-director Institut Studi Korea di University of Central Lancashire, kimchi Korea sering disajikan di China dengan nama pao cai.

Yang membingungkan, China memiliki hidangan fermentasi sendiri yang juga disebut pao cai, dan hidangan inilah yang baru-baru ini memenangkan sertifikasi ISO.

Pao cai adalah acar Sichuan yang difermentasi dalam air garam.STANISLAV OSTRANITSA/GETTY IMAGES via BBC INDONESIA Pao cai adalah acar Sichuan yang difermentasi dalam air garam.
"Pao cai sangat berbeda dari kimchi. Kimchi adalah sawi yang difermentasi, (dibuat dengan) bahan pedas (dan) non-pedas yang sangat berbeda."

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Mengenal Apa Itu Chloropicrin, Senjata Kimia yang AS Tuduh Rusia Pakai di Ukraina

Global
Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Argentina Luncurkan Uang Kertas 10.000 Peso, Setara Rp 182.000

Global
Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Majikan Ditemukan Meninggal, PRT Ini Sebut karena Bunuh Diri dan Diwarisi Rp 43,5 Miliar

Global
Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Membaca Arah Kepemimpinan Korea Utara dari Lagu Propaganda Terbaru

Internasional
Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Apa Saja yang Perlu Diketahui dari Serangan Israel di Rafah?

Global
AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

AS Disebut Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel karena Kekhawatiran akan Serangan ke Rafah

Global
Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Rangkuman Hari Ke-804 Serangan Rusia ke Ukraina: Putin Dilantik untuk Periode Ke-5 | Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky

Global
Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Jepang Dinilai Joe Biden Xenofobia, Benarkah?

Internasional
AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

AS Optimistis Usulan Hamas Direvisi Lancarkan Gencatan Senjata di Gaza

Global
6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

6 Bulan Jelang Pilpres AS, Siapa Bakal Cawapres Trump?

Global
Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Kabinet Perang Israel Putuskan Lanjutkan Operasi di Rafah Gaza meski Dikecam Internasional

Global
Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Saat Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa Menyebar di Belanda, Jerman, Perancis, Swiss, dan Austria...

Global
Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com