Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Induk China Mendekat, Taiwan Kerahkan Kapal Perang dan Pesawat

Kompas.com - 20/12/2020, 20:01 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber Reuters

TAIPEI, KOMPAS.com – Kapal induk milik China, Shandong, dilaporkan berlayar mendekati Selat Taiwan pada Minggu (20/12/2020).

Taiwan lantas merespons laporan tersebut dengan mengerahkan Angkatan Laut dan Angkatan Udara sebagaimana dilansir dari Reuters.

Ketegangan terbaru tersebut terjadi selang sehari setelah kapal perang AS transit di Selat Taiwan.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, Kapal Induk Shandong yang dikawal empat kapal perang mulanya berlayar dari pelabuhan Dalian di China utara pada Kamis (17/12/2020).

Baca juga: Taiwan Perpanjang Larangan Kedatangan Migran Indonesia, Ternyata Ini Sebabnya...

Kapal Induk Shandong merupakan kapal induk terbaru dari China yang resmi ditugaskan kurang lebih satu tahun lalu.

Langkah tersebut langsung direspons Taiwan dengan mengerahkan enam kapal perang dan delapan pesawat untuk berjaga-jaga dan memantau pergerakan kapal-kapal China.

Setelah melewati Selat Taiwan yang sempit pada Minggu, kapal induk beserta keempat kapal perang yang mengawalnya tersebut melanjutkan pelayarannya ke arah selatan.

“Dengan dukungan rakyat, angkatan bersenjata nasional memiliki kepercayaan diri dan kemampuan untuk menjaga tanah air, dan memastikan keamanan nasional dan menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan,” ujar Kementerian Pertahanan Taiwan.

Baca juga: Hubungan Dengan China Makin Panas, Taiwan Luncurkan Pembunuh Kapal Induk

Pada Sabtu (19/12/2020), sebuah kapal perang AS berlayar melalui Selat Taiwan, sebuah misi ke-12 oleh Angkatan Laut AS tahun ini.

Militer China mengatakan, pihaknya membuntuti kapal perang AS tersebut.

Beijing sendiri tengah marah dengan meningkatnya dukungan AS untuk Taiwan, termasuk penjualan senjata terbaru kepada Taiwan.

Selain itu, kunjungan pejabat tinggi AS ke Taiwan semakin memperburuk hubungan China-AS yang sudah buruk.

Baca juga: Foto Viral Tunjukkan Wanita Taiwan Naik Bus dengan 9 Jarum di Kepala

Taiwan telah mengeluhkan aktivitas militer China yang berulangkali dianggapnya sebagai provokasi.

Sebelumnya, pesawat milik Angkatan Udara China dilaporkan terbang di dekat pulau tersebut.

Sedangkan China mengatakan, latihan semacam itu ditujukan untuk melindungi kedaulatan negaranya.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengawasi perombakan militer di pulau itu untuk menghadapi ancaman yang semakin meningkat dengan China.

Taiwan sendiri juga dikabarkan mengembangkan persenjataan baru seperti kapal korvet siluman pemburu kapal induk.

Baca juga: Taiwan yang Terancam Perkuat Aliansi untuk Lawan Tatanan Otoriter China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com