TAIPEI, KOMPAS.com - Taiwan dorong untuk komunitas internasional bergabung bersama untuk melawan ekspansionisme dan mencegah invasi China ke Taiwan, dengan berbagi informasi intelijen.
Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu mengatakan kepada The Guardian bahwa aktivitas China di Laut China Selatan dan China Timur, pertempuran perbatasan dengan India, dan tindakan kerasnya di Hong Kong adalah bukti bahwa China berusaha untuk "memperluas tatanan otoriternya".
Menurutnya, Taiwan adalah target berikutnya.
Wu memperingatkan mitranya, di antaranya AS, Eropa, Jepang, dan Australia, bahwa jika Taiwan "menjadi mangsa China", itu akan sangat memperluas jangkauan Beijing ke kawasan Pasifik dan secara signifikan memengaruhi tatanan dunia.
Melansir The Guardian pada Senin (7/12/2020), sebagai menteri luar negeri, Wu telah berada di garis depan kampanye lobi Taiwan untuk aliansi internasional yang "berpikiran sama".
Baca juga: Rumah Berhantu di Taiwan Ini Dijual, Harganya Rp 6,4 Miliar
Wu optimis tentang apa yang dia harapkan akan ditawarkan oleh negara lain, tetapi ia berhati-hati untuk tidak mengajukan permintaan bantuan militer langsung, yang dapat mengobarkan stabilitas genting Selat Taiwan.
Dia mengatakan Beijing akan sangat mungkin melakukan penerapan "otoriter, bahkan pemerintahan totaliter", yang akan membuat rakyatnya sendiri menentangnya.
Meskipun Partai Komunis China tidak pernah memerintah Taiwan, Beijing menganggapnya sebagai provinsi yang memisahkan diri yang harus dibawa kembali ke tanah air, dengan kekerasan jika perlu.
Dasar pemikiran China itu telah secara dramatis mendorong peningkatan kemampuan militernya, dengan meningkatkan serangan udara dan latihan militer, serta mempertajam retorikanya terhadap Taipei dan AS atas dukungannya terhadap Taiwan.
Baca juga: Parlemen Taiwan Disiram Jeroan Babi dalam Protes Pelonggaran Impor
Pada Oktober, presiden China Xi Jinping, memberi tahu pasukannya untuk mempersiapkan perang.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan