Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Enggan Akui Biden Menang, Trump Ajak Demo Besar pada Januari

Kompas.com - 20/12/2020, 15:55 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden AS Donald Trump mengajak melakukan demo besar pada Januari, dengan keengganannya mengakui kemenangan Joe Biden.

Dalam kicauannya di Twitter, presiden ke-45 AS itu membeberkan mengenai laporan setebal 36 halaman yang dikeluarkan stafnya, Peter Navarro.

Dalam laporannya, Navarro menyebut adanya bukti dugaan kecurangan yang lebih dari cukup untuk membatalkan kekalahan petahana.

Baca juga: Kepala Operasional Vaksin Trump Akui Kesalahannya Soal Distribusi

"Laporan bagus dari Peter. Secara statistik memang sulit untuk kalah di Pilpres 2020. Demo besar di DC pada 6 Januari. Bersiaplah, ini akan gila!" kata Trump.

Dalam serangkaian twit lanjutan, sang presiden mendesak koleganya di Partai Republik untuk tidak mengakui kemenangan Joe Biden.

Desakan itu nampaknya tidak berarti. Karena Pemimpin Mayoritas Senat AS Mitch McConnell sudah memebri selamat setelah Dewan Elektoral memastikan kemenangan Biden.

Dilansir New York Post Sabtu (19/12/2020), petahana mengeklaim rivalnya dari Partai Demokrat itu sudah kalah di enam negara bagian penentu.

"Dia (Biden) tidak menang. Dia tertangkap basah membuang ratusan ribu surat suara. Kini politisi Republik harus memastikan kemenangan mereka tak tercuri. Jangan lemah!" tegasnya.

Kedua kicauan tersebut ditandai Twitter sebagai "cek fakta", di mana klaim Trump itu membutuhkan pemeriksaan untuk memastikan kebenarannya.

Baca juga: Putri Qassem Soleimani: Joe Biden dan Donald Trump Sama Saja

Setelah demo "Aksi MAGA" pada pekan lalu, bentrokan semakin intens antara Proud Boys yang mendukung presiden dengan Antifa.

Bentrokan tersebut dilaporkan membuat kepolisian bertindak dan menangkap puluhan pelaku, dan terdapat empat kejadian penikaman.

Adapun pada 6 Januari, Kongres AS bakal menghelat sesi gabungan di mana mereka mengonfirmasi laporan Dewan Elektoral yang mengukuhkan Biden.

Baca juga: Presiden Iran Gembira Melihat Donald Trump Lengser

Meski nanti ada sejumlah politisi yang bakal mengajukan keberatan, salah satunya anggota DPR asal Alabama Mo Brooks, agenda itu diyakini tak bakal mengganggu kemenangan Biden.

Dalam Pilpres AS yang dihelat 3 November lalu, Biden menang telak dengan menggamit 306 suara elektoral, berbanding 230 dari Trump.

Adapun dibutuhkan minimal 270 suara elektoral untuk mendapatkan tiket ke Gedung Putih dan memperoleh titel Presiden AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

[POPULER GLOBAL] 20 Penumpang Singapore Airlines di ICU | Israel Kian Dikucilkan

Global
 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com