WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Sejumlah hacker alias peretas yang menyerang badan-badan milik pemerintah Amerika Serikat (AS) juga melancarkan serangan siber kepada beberapa lembaga yang kurang terkenal.
Lembaga yang kurang terkenal tersebut seperti beberapa organisasi di Inggris, penyedia layanan internet di AS, dan pemerintah daerah di Negara Bagian Arizona.
Laporan terbaru tersebut muncul pada Jumat (18/12/2020) di tengah merebaknya serangan dunia maya di “Negeri Uncle Sam” sebagaimana dilansir dari Reuters.
Akibatnya, pakar keamanan jaringan dunia maya kini mengaku kewalahan dan tengah bekerja keras untuk membendung kerusakan yang disebabkan serangan siber tersebut.
Di sisi lain, pemerintahan Donald Trump di AS kurang terbuka memberikan informasi bagian mana saja yang telah berhasil dirusak oleh peretas.
Baca juga: Lembaga Nuklir AS Diserang Hacker, Pejabat: Serangan Terburuk dalam Sejarah Amerika
Di Inggris, sejumlah organisasi dilaporkan telah menjadi sasaran serangan siber.
Sementara itu, Reuters mengidentifikasi Cox Communications dan Pemerintah Pima County, Arizona, sebagai korban serangan siber terbaru.
Serangan tersebut dianalisis oleh dari para peneliti di perusahaan keamanan siber swasta, Kaspersky, yang berbasis di Moskwa, Rusia.
Para peretas tersebut membajak perangkat lunak manajemen jaringan melalui celah dari perangkat lunak milik SolarWinds.
Serangan siber yang menerjang sejumlah lembaga top pemerintah AS pertama kali diungkapkan oleh Reuters pada Minggu (13/12/2020).
Baca juga: Setelah Kemenkeu dan Kemendag, Hacker Serang Kementerian Energi AS
Sejumlah lembaga yang diserang tersebut Kementerian Keamanan Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, Kementerian Luar Negeri, dan Kementerian Energi.
Dalam beberapa kasus, pelanggaran di dunia maya itu melibatkan pemantauan e-mail. Tetapi tidak jelas apa yang dilakukan peretas saat menyusup ke jaringan, kata pakar keamanan siber.
Trump belum mengatakan apa pun secara terbuka tentang serangan siber tersebut.
Juru Bicara Gedung Putih Brian Morgenstern mengatakan kepada wartawan bahwa Trump telah diberi pengarahan “sesuai kebutuhan”.
Dia menambahkan, penasihat keamanan nasional Robert O'Brien memimpin pertemuan antar-lembaga setiap hari, bahkan mungkin lebih sering.
Baca juga: Hacker Rusia Diduga Jadi Dalang Peretasan E-mail Kemenkeu AS dan NTIA