Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tolak Lindungi Wolverine, Kelompok Konservasi Gugat Pemerintah AS

Kompas.com - 17/12/2020, 12:06 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber ABC News

Dinas Ikan dan Satwa Liar mengusulkan untuk mencantumkan spesies wolverine di perbatasan AS dalam kelompok "terancam" pada tahun 2013.

Tapi badan yang sama kemudian mencabut proposal tersebut Oktober ini.

Mereka mengatakan spesies tersebut tidak menghadapi ancaman yang akan segera terjadi karena perubahan iklim.

"Penelitian dan analisis baru menunjukkan bahwa populasi wolverine di barat laut Amerika tetap stabil," kata Dinas Ikan dan Margasatwa dalam sebuah pernyataan bulan itu.

Baca juga: Laut Sepi akibat Pandemi, Lumba-lumba Warna Pink Langka Muncul Lagi

Namun kelompok konservasi mengatakan perubahan iklim merupakan masalah tambahan bagi habitat spesies ini hingga keberlangsungan hidupnya bisa terancam.

"Wolverine adalah makhluk terkenal tangguh yang tidak mundur dari apapun. Tetapi wolverine tidak dapat mengatasi perubahan iklim dengan sendirinya," kata Amanda Galvan, pengacara organisasi hukum lingkungan nirlaba Earth Justice.

Pihaknya menilai wolverine membutuhkan perlindungan yang hanya dapat diberikan oleh Undang-Undang Spesies Terancam Punah untuk bisa bertahan hidup.

Selain itu, populasi wolverine juga terancam perburuan dan gangguan manusia.

Gugatan yang diajukan Senin (14/12/2020) juga menuduh badan tersebut mengabaikan dan gagal memanfaatkan informasi ilmiah terbaik yang tersedia dalam keputusannya.

Untuk itu, Dinas Ikan dan Satwa Liar diminta menerbitkan penentuan daftar akhir yang baru dalam waktu enam bulan.

Baca juga: Langka, Orangutan Sumatera Berhasil Lahir di Kebun Binatang Belgia

Kelompok lain yang terlibat dalam gugatan tersebut termasuk Pembela Satwa Liar, Liga Konservasi Idaho, Aliansi Konservasi Lubang Jackson, Pusat Liar Klamath-Siskiyou, Koalisi Greater Yellowstone, Sierra Club dan Rocky Mountain Wild.

Namun USFWS mempertahankan keputusannya dalam sebuah pernyataan kepada ABC News.

"Kami mendukung keputusan kami untuk menarik proposal tersebut," bunyi pernyataan itu.

"Ilmu pengetahuan terbaik yang tersedia menunjukkan faktor-faktor yang memengaruhi populasi wolverine tidak sepenting yang diyakini pada 2013. Yaitu ketika USFWS mengusulkan untuk mencantumkan wolverine yang ditemukan di perbatasan Amerika Serikat,” tambah USFWS.

Mereka berpendapat penelitian dan analisis baru menunjukkan bahwa populasi wolverine di American Northwest tetap stabil.

Spesies itu bergerak melintasi perbatasan Kanada di kedua arah dan kembali ke teritori sebelumnya.

Oleh karena itu, USFWS menilai spesies ini tidak memenuhi definisi terancam atau hampir punah menurut Undang-Undang Spesies Terancam Punah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Israel Didesak Buka Kembali Penyeberangan Rafah Gaza, AS Ikut Bersuara

Global
[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

[POPULER GLOBAL] Hamas Setujui Usulan Gencatan Senjata | Pielieshenko Tewas Bela Ukraina

Global
Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Zelensky yang Dirancang Rusia

Global
Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Polisi Bubarkan Demo Mahasiswa Pro-Palestina di Amsterdam dan Berlin

Global
OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

OPCW: Tuduhan Penggunaan Senjata Kimia di Ukraina Tidak Cukup Bukti

Global
Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Israel Kerahkan Tank ke Rafah, Ambil Alih Kontrol Perbatasan

Global
Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Serangan Rusia di Sumy Ukraina Tewaskan 1 Warga Sipil, 2 Anak Luka-luka

Global
Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Otoritas Keselamatan Udara AS Selidiki Pemeriksaan Pesawat Boeing

Global
Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Kesalahan Teknis, Boeing Tunda Peluncuran Kapsul Luar Angkasanya

Global
5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

5 Teknologi Tertua di Dunia yang Masih Digunakan

Global
AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

AS, Inggris, dan Sebagian Besar Negara Uni Eropa Tak Akan Hadiri Putin

Global
Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Israel Larang Al Jazeera, Kantor Ditutup dan Siaran Dilarang

Global
Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Militer Israel Ambil Alih Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir, Ada Maksud Apa?

Global
Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Rafah, Kota Oasis di Sinai-Gaza yang Terbelah Perbatasan Kontroversial

Internasional
Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Hari Ke-12 Sidang Uang Tutup Mulut, Trump Diperingatkan Bisa Dijatuhi Hukuman Penjara

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com