Dinas Ikan dan Satwa Liar mengusulkan untuk mencantumkan spesies wolverine di perbatasan AS dalam kelompok "terancam" pada tahun 2013.
Tapi badan yang sama kemudian mencabut proposal tersebut Oktober ini.
Mereka mengatakan spesies tersebut tidak menghadapi ancaman yang akan segera terjadi karena perubahan iklim.
"Penelitian dan analisis baru menunjukkan bahwa populasi wolverine di barat laut Amerika tetap stabil," kata Dinas Ikan dan Margasatwa dalam sebuah pernyataan bulan itu.
Baca juga: Laut Sepi akibat Pandemi, Lumba-lumba Warna Pink Langka Muncul Lagi
Namun kelompok konservasi mengatakan perubahan iklim merupakan masalah tambahan bagi habitat spesies ini hingga keberlangsungan hidupnya bisa terancam.
"Wolverine adalah makhluk terkenal tangguh yang tidak mundur dari apapun. Tetapi wolverine tidak dapat mengatasi perubahan iklim dengan sendirinya," kata Amanda Galvan, pengacara organisasi hukum lingkungan nirlaba Earth Justice.
Pihaknya menilai wolverine membutuhkan perlindungan yang hanya dapat diberikan oleh Undang-Undang Spesies Terancam Punah untuk bisa bertahan hidup.
Selain itu, populasi wolverine juga terancam perburuan dan gangguan manusia.
Gugatan yang diajukan Senin (14/12/2020) juga menuduh badan tersebut mengabaikan dan gagal memanfaatkan informasi ilmiah terbaik yang tersedia dalam keputusannya.
Untuk itu, Dinas Ikan dan Satwa Liar diminta menerbitkan penentuan daftar akhir yang baru dalam waktu enam bulan.
Baca juga: Langka, Orangutan Sumatera Berhasil Lahir di Kebun Binatang Belgia
Kelompok lain yang terlibat dalam gugatan tersebut termasuk Pembela Satwa Liar, Liga Konservasi Idaho, Aliansi Konservasi Lubang Jackson, Pusat Liar Klamath-Siskiyou, Koalisi Greater Yellowstone, Sierra Club dan Rocky Mountain Wild.
Namun USFWS mempertahankan keputusannya dalam sebuah pernyataan kepada ABC News.
"Kami mendukung keputusan kami untuk menarik proposal tersebut," bunyi pernyataan itu.
"Ilmu pengetahuan terbaik yang tersedia menunjukkan faktor-faktor yang memengaruhi populasi wolverine tidak sepenting yang diyakini pada 2013. Yaitu ketika USFWS mengusulkan untuk mencantumkan wolverine yang ditemukan di perbatasan Amerika Serikat,” tambah USFWS.
Mereka berpendapat penelitian dan analisis baru menunjukkan bahwa populasi wolverine di American Northwest tetap stabil.
Spesies itu bergerak melintasi perbatasan Kanada di kedua arah dan kembali ke teritori sebelumnya.
Oleh karena itu, USFWS menilai spesies ini tidak memenuhi definisi terancam atau hampir punah menurut Undang-Undang Spesies Terancam Punah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.