Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tolak Lindungi Wolverine, Kelompok Konservasi Gugat Pemerintah AS

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Sebuah kelompok konservasi mengajukan gugatan terhadap pemerintah AS, atas keputusannya menolak melindungi populasi wolverine atau serigala.

Wolverine adalah mamalia yang menyerupai beruang kecil dengan ekor lebat.

Menurut US Fish and Wildlife Service, hewan ini biasanya hidup di pegunungan barat di seluruh Alaska dan Kanada. Tetapi mereka juga hidup di habitat di perbatasan AS.

Melansir ABC News pada Rabu (16/12/2020), kurang dari 300 ekor wolverine sekarang tinggal di 48 negara bagian, di mana mereka dulu berkeliaran dari wilayah selatan hingga New Mexico.

Sekarang, populasi kecil yang terfragmentasi ada di Idaho, Montana, Washington, Wyoming dan timur laut Oregon, menurut siaran pers dari Center for Biological Diversity.

Gugatan diajukan untuk keputusan Dinas Ikan dan Margasatwa. Putusan itu menahan perlindungan bagi populasi wolverine di bawah Undang-undang Spesies Terancam Punah.

Hal itu dinilai dapat menghambat upaya konservasi yang diperlukan untuk mencegah kepunahan spesies, akibat perubahan iklim, fragmentasi habitat, dan kurangnya keanekaragaman genetik.

“Pemerintah telah menghalangi perlindungan federal untuk wolverine selama beberapa dekade,” kata Dave Werntz, direktur sains dan konservasi di Conservation Northwest.

Sebuah petisi untuk memasukkan serigala di bawah Undang-undang Spesies Terancam Punah diajukan pada 2000.

Undang-undang itu digunakan untuk melindungi dan memulihkan spesies yang terancam dan ekosistem tempat mereka bergantung.

Tapi pada 2007, Dinas Ikan dan Margasatwa mengumumkan akan meninjau status spesies tersebut.

Selama 20 tahun terakhir sejak petisi diajukan, Dinas Ikan dan Satwa Liar telah digugat lima kali secara terpisah.

Katie Bilodeau, pengacara untuk kelompok konservasi Friends of the Clearwater menuturkan, dua dari lima gugatan diambil karena dinas tak bertindak dalam pengambilan keputusan.

“Lalu tiga kali karena gagal mempertimbangkan ilmu pengetahuan ketika menolak perlindungan di bawah Undang-undang Perlindungan Lingkungan,” kata Katie Bilodeau.

Dalam setiap gugatan, pengadilan menemukan keputusan badan tersebut melanggar hukum, atau badan tersebut memilih untuk tidak mempertahankan keputusannya.

Dinas Ikan dan Satwa Liar mengusulkan untuk mencantumkan spesies wolverine di perbatasan AS dalam kelompok "terancam" pada tahun 2013.

Tapi badan yang sama kemudian mencabut proposal tersebut Oktober ini.

Mereka mengatakan spesies tersebut tidak menghadapi ancaman yang akan segera terjadi karena perubahan iklim.

"Penelitian dan analisis baru menunjukkan bahwa populasi wolverine di barat laut Amerika tetap stabil," kata Dinas Ikan dan Margasatwa dalam sebuah pernyataan bulan itu.

Namun kelompok konservasi mengatakan perubahan iklim merupakan masalah tambahan bagi habitat spesies ini hingga keberlangsungan hidupnya bisa terancam.

"Wolverine adalah makhluk terkenal tangguh yang tidak mundur dari apapun. Tetapi wolverine tidak dapat mengatasi perubahan iklim dengan sendirinya," kata Amanda Galvan, pengacara organisasi hukum lingkungan nirlaba Earth Justice.

Pihaknya menilai wolverine membutuhkan perlindungan yang hanya dapat diberikan oleh Undang-Undang Spesies Terancam Punah untuk bisa bertahan hidup.

Selain itu, populasi wolverine juga terancam perburuan dan gangguan manusia.

Gugatan yang diajukan Senin (14/12/2020) juga menuduh badan tersebut mengabaikan dan gagal memanfaatkan informasi ilmiah terbaik yang tersedia dalam keputusannya.

Untuk itu, Dinas Ikan dan Satwa Liar diminta menerbitkan penentuan daftar akhir yang baru dalam waktu enam bulan.

Kelompok lain yang terlibat dalam gugatan tersebut termasuk Pembela Satwa Liar, Liga Konservasi Idaho, Aliansi Konservasi Lubang Jackson, Pusat Liar Klamath-Siskiyou, Koalisi Greater Yellowstone, Sierra Club dan Rocky Mountain Wild.

Namun USFWS mempertahankan keputusannya dalam sebuah pernyataan kepada ABC News.

"Kami mendukung keputusan kami untuk menarik proposal tersebut," bunyi pernyataan itu.

"Ilmu pengetahuan terbaik yang tersedia menunjukkan faktor-faktor yang memengaruhi populasi wolverine tidak sepenting yang diyakini pada 2013. Yaitu ketika USFWS mengusulkan untuk mencantumkan wolverine yang ditemukan di perbatasan Amerika Serikat,” tambah USFWS.

Mereka berpendapat penelitian dan analisis baru menunjukkan bahwa populasi wolverine di American Northwest tetap stabil.

Spesies itu bergerak melintasi perbatasan Kanada di kedua arah dan kembali ke teritori sebelumnya.

Oleh karena itu, USFWS menilai spesies ini tidak memenuhi definisi terancam atau hampir punah menurut Undang-Undang Spesies Terancam Punah.

https://www.kompas.com/global/read/2020/12/17/120633570/tolak-lindungi-wolverine-kelompok-konservasi-gugat-pemerintah-as

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke