Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biden Minta Gedung Putih Disemprot Disinfektan Setelah Trump Lengser

Kompas.com - 15/12/2020, 20:56 WIB
Ardi Priyatno Utomo

Penulis

WILMINGTON, KOMPAS.com - Presiden terpilih AS Joe Biden dilaporkan memerintahkan agar Gedung Putih disemprot disinfektan setelah Presiden Donald Trump lengser.

Biden menginstruksikan pembersihan besar-besaran setelah tempat itu menjadi salah satu klaster virus corona di "Negeri Uncle Sam".

Selain beberapa pejabat positif terinfeksi, sang presiden juga sempat menghabiskan tiga hari dirawat di rumah sakit karena juga terpapar.

Baca juga: Jaksa Agung Sekutu Setia Trump Lengser Setelah Joe Biden Resmi Menangi Pilpres AS

Karena itu, tim berpakaian hazmat bakal menyemprot fasilitas seluas 5.109 meter persegi itu setelah Trump meninggalkannya Januari nanti.

Dengan virus corona yang berpotensi menempel di permukaan, karpet, gorden, maupun perabotan lainnya juga bakal diganti menjelang pergantian presiden.

Joe Biden dan keluarganya akan masuk ke Gedung Putih pada 20 Januari, setelah dia dinyatakan sebagai pemenang dalam Pilpres AS 3 November lalu.

Masuknya Biden juga terjadi setelah korban meninggal akibat Covid-19 di AS sudah mencapai lebih dari 300.000 orang, menurut situs Worldometers.

Sejarawan Gedung Putih Kate Andersen Brower mengatakan, terdapat jeda lima jam antara kepergian Trump dengan masuknya Biden.

Selama durasi itu, Brower menuturkan 95 staf bakal sibuk untuk mengemasi segala barang milik pendahulu, dan memasukkan perabotan suksesornya.

Baca juga: Joe Biden Tampar Keras Trump: Kemenangannya adalah Keinginan Masyarakat AS

"Presiden maupun ibu negara terpilih akan memilih furnitur mereka dari sebuah gudang yang dirahasiakan," jelas Brower kepada CNN.

Sumber internal tim transisi kepada MailOnline mengungkapkan, Biden tidak main-main untuk memastikan lingkungan kerja maupun tempat tinggalnya aman selama empat tahun ke depan.

"Seluruh properti akan menjalani pembersihan secara mendetil. Mulai dari mengganti gagang pintu hingga menurunkan perabotan lain," ujar si sumber.

Baca juga: Joe Biden Resmi Menang Pilpres AS, Langsung Sindir Trump

"Karena virus bisa hinggap di permukaan, maka seluruh fasilitas sekaligus kantor eksekusitf bakal disemprot disinfektan untuk mengusir jejak Trump," lanjutnya dikutip Daily Mirror Minggu (13/12/2020).

Biden sendiri mengumumkan selama 100 hari pertama kepemimpinannya, dia menginstruksikan publik mengenakan masker guna mencegah penyebaran.

Adapun hingga detik ini, AS mencatatkan hampir 17 juta kasus virus corona. Menjadi negara yang paling terdampak wabah di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

 Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Pertama Kali, Korea Utara Tampilkan Foto Kim Jong Un Beserta Ayah dan Kakeknya

Global
Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Penumpang Singapore Airlines Dirawat Intensif, 22 Cedera Tulang Belakang, 6 Cedera Tengkorak

Global
Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Krisis Kemanusiaan Gaza Kian Memburuk, Operasi Kemanusiaan Hampir Gagal

Global
Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Nikki Haley, Saingan Paling Keras Trump Berbalik Arah Dukung Trump

Global
Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Rusia Serang Kharkiv, Ukraina Evakuasi 10.980 Orang

Global
Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Menerka Masa Depan Politik Iran Setelah Kematian Presiden Raisi

Global
Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Ongkos Perang Ukraina Mulai Bebani Negara Barat

Global
Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Israel Mulai Dikucilkan Negara-negara Eropa, Bisakah Perang Segera Berakhir?

Global
Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Rangkuman Hari Ke-819 Serangan Rusia ke Ukraina: Pemulangan 6 Anak | Perebutan Desa Klischiivka

Global
China 'Hukum' Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

China "Hukum" Taiwan yang Lantik Presiden Baru dengan Latihan Militer

Global
UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

UPDATE Singapore Airlines Alami Turbulensi, 20 Orang Masuk ICU di RS Thailand

Global
Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Rusia Duduki Lagi Desa yang Direbut Balik Ukraina pada 2023

Global
AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

AS-Indonesia Gelar Lokakarya Energi Bersih untuk Perkuat Rantai Pasokan Baterai-ke-Kendaraan Listrik

Global
Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Inggris Juga Klaim China Kirim Senjata ke Rusia untuk Perang di Ukraina

Global
3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

3 Negara Eropa Akan Akui Negara Palestina, Israel Marah

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com