Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurnalis Perempuan di Afghanistan Ditembak Mati dalam Perjalanan ke Kantor

Kompas.com - 13/12/2020, 20:40 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

JALALABAD, KOMPAS.com - Seorang wartawan perempuan, Malala Maiwand, ditembak mati di kota Jalalabad, Provinsi Nangarhar, Afghanistan, pada Kamis (10/12/2020) pagi waktu setempat.

Pembunuhan tersebut merupakan peristiwa terbaru dalam serangkaian pembunuhan di negara itu.

Maiwand sedang menuju kantor ketika orang-orang bersenjata menembaki mobilnya di Jalalabad. Serangan itu juga menyebabkan sopirnya, Mohammad Tahir, meninggal dunia.

Maiwand adalah wartawan saluran televisi dan radio Enikass.

Juru bicara pemerintah Provinsi Nangarhar, Attaollah Khogiyani, membenarkan peristiwa itu.

Baca juga: Liputan soal Covid-19 di Wuhan, Jurnalis Ini Terancam Dipenjara hingga 5 Tahun

"Ia sedang berada dalam perjalanan menuju kantor ketika peristiwa itu terjadi," kata Khogiyani.

Dia menambahkan, para pelaku telah melarikan diri dari lokasi kejadian. Sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab.

"Siapa yang punya masalah dengan perempuan bekerja dalam masyarakat Afghanistan?" tanya wakil juru bicara presiden, Fatima Murchal, lewat Twitter.

"Para pelaku pengecut ini tidak akan dimaafkan, sekalipun setelah tercapai perdamaian," tambah Murchal.

Selain berprofesi sebagai jurnalis, Maiwand juga dikenal sebagai aktivis hak-hak sipil yang sebelumnya mengungkapkan adanya berbagai tantangan yang dialami sebagai wartawan perempuan di Afghanistan.

Ibunya, seorang aktivis, dibunuh oleh orang-orang tak dikenal lima tahun lalu.

Baca juga: Malalai Maiwand, Jurnalis Wanita di Afghanistan jadi Sasaran Pembunuhan oleh Militan

Wartawan menjadi sasaran serangan

Dengan pembunuhan Maiwand, maka jumlah jurnalis dan pekerja media yang dibunuh di Afghanistan pada 2020 mencapai 10 orang.

Menurut juru bicara Kementerian Dalam Negeri Tariq Arian, selama 15 tahun terakhir mayoritas wartawan yang dibunuh adalah korban serangan kelompok Taliban.

Namun, juru bicara Taliban menepis tuduhan tersebut dan mengatakan pihaknya tidak terlibat dalam pembunuhan Maiwand.

Di antara wartawan yang dibunuh sebelum Maiwand adalah mantan pembawa acara televisi yang terkenal, Yama Siawash.

Baca juga: Selidiki Jasad Misterius, Seorang Jurnalis Meksiko Ditembak Mati

Dia meninggal dunia bersama dua orang lainnya ketika mobil yang dikendarainya meledak di dekat rumahnya di ibu kota Afghanistan, Kabul, pada November.

Pada November juga, wartawan Radio Liberty, Aliyas Dayee, terbunuh dalam ledakan bom di Lashkar Gah, Provinsi Helmand.

Wartawan, aktivis, dan politikus menjadi korban dalam sasaran pembunuhan yang meningkat belakangan.

Ini terjadi di tengah perundingan damai antara kelompok Taliban dan pemerintah Afghanistan di Doha, Qatar.

Kedua pihak mencapai kemajuan mengenai masalah-masalah awal tetapi belum sampai pada perundingan tentang gencatan senjata dan pembagian kekuasaan.

Baca juga: 2 Jurnalis Tewas Misterius di India, Salah Satu Hilang dan Satunya Bersimbah Darah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com