Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Natal, Jerman Mulai Lockdown Parsial hingga 10 Januari Mendatang

Kompas.com - 13/12/2020, 18:45 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

BERLIN, KOMPAS.com - Kanselir Jerman Angela Merkel memimpin diskusi soal krisis virus corona di negaranya pada Minggu (13/12/2020) dengan para pemimpin dari 16 negara bagian di Jerman.

Hasil diskusi itu di antaranya kesepakatan untuk kembali menutup Jerman, termasuk beberapa toko jelang natal dikarenakan kasus infeksi Covid-19 terus meningkat.

Penutupan toko-toko akan dimulai pada Rabu depan sampai setidaknya 10 Januari menurut catatan kantor Kanselir yang dikutip oleh AFP.

Sekolah-sekolah juga akan ditutup, mengirim kembali para murid untuk belajar dari rumah sementara perusahaan-perusahaan juga mengirim kembali para pekerja mereka untuk bekerja dari rumah (WFH).

Beberapa toko yang ditutup adalah mereka yang menjual barang non-esensial seperti salon rambut.

Baca juga: Sambil Memohon, Kanselir Jerman Angela Merkel Instruksikan Pembatasan Corona Ketat

Perdana Menteri negara bagian Bavaria, Markus Soeder yang sangat mendorong penutupan itu menyuarakan dukungannya.

"Angkanya [infeksi] lebih buruk dari sebelumnya, kita tidak semestinya membiarkan diri kita terhambat oleh tindakan individu," ujarnya kepada Surat Kabar Welt am Sonntag.

Bersama Merkel, Soeder telah berupaya melakukan pembatasan yang lebih ketat. Mereka memperingatkan bahwa penutupan kali ini yang menimpa bioskop, pusat kebugaran dan tempat makan tidak begitu luas jangkauannya.

Setiap negara bagian tetap punya wewenang dalam melakukan pembatasan. Negara bagian dengan kasus infeksi rendah menolak memberlakukan pembatasan yang tegas.

Semua itu dilakukan pemerintah Jerman karena tren kasus kematian akibat Covid-19 terbaru mengkhawatirkan. 

Baca juga: Seperti Apa Perayaan Hanukkah di Jerman di Tengah Pandemi Corona?

Sebanyak 600 orang dilaporkan tewas akibat Covid-19 dalam catatan korban tewas harian terbaru pekan lalu.

Kepala badan pengendalian penyakit Jerman, Lothar Wieler memperingatkan pada Kamis kemarin bahwa tren infeksi juga telah berubah mengkhawatirkan.

"Kenaikan jumlah [infeksi] mengkhawatirkan," kata presiden Robert Koch Institute, Wieler, memperingatkan bahwa setelah berhenti selama beberapa minggu, "perjalanan infeksi bisa berbalik lagi" menjadi pertumbuhan berlipat.

Jerman mencatat 20.200 kasus infeksi corona baru selama 24 jam terakhir, mencatat total 1.320.716 kasus infeksi menurut data RKI pada Minggu.

321 pasien Covid-19 meninggal pada Sabtu, sehingga total korban tewas menjadi 21.787 saat ini.

Baca juga: Kanselir Angela Merkel Peringatkan Jerman akan Masa Sulit Hadapi Pandemi

Halaman:
Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Rangkuman Hari Ke-764 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Desak Mike Johnson | Rusia Klaim Punya Bukti Ukraina Terlibat Penembakan Konser

Global
Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Mahasiswi Indonesia di Jerman Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Bus 

Global
Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Pejabat AS Sedang Debatkan Kentang Termasuk Sayuran atau Bukan

Global
Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Kekerasan Geng di Haiti Tewaskan 1.500 Orang dalam 3 Bulan

Global
Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Bus Terjun ke Jurang di Afrika Selatan, 45 Orang Tewas, Hanya Gadis 8 Tahun yang Selamat

Global
Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Rusia Klaim Punya Bukti Pelaku Penembakan Konser Moskwa Terkait dengan Ukraina

Global
Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Mahkamah Internasional Perintahkan Israel Pastikan Bantuan Kemanusiaan Sampai Gaza 

Global
[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

[POPULER GLOBAL] Korban Suplemen di Jepang Bertambah | Padmarajan 238 Kali Kalah di Pemilu

Global
Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Atas Usul Indonesia, UNESCO Akui Idul Fitri dan Idul Adha Jadi Hari Besar Keagamaan

Global
Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Dampak Penembakan Konser Moskwa, Etnis Tajik Alami Rasialisme di Rusia

Global
Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Putin Tak Berencana Kunjungi Keluarga Korban Penembakan Konser Moskwa

Global
WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

WHO Soroti Peningkatan Cyberbullying, Pengaruhi 1 dari 6 Anak Sekolah

Global
TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

TikTok Larang Influencer Australia Promosikan Produk Kantong Nikotin

Global
Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Otoritas Palestina Umumkan Kabinet Baru, Respons Seruan Reformasi

Global
Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Kisah Kota Emas Gordion di Turkiye dan Legenda Raja Midas

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com