Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Lengser Trump Kebut Hukuman Mati, Ini Daftar Eksekusinya...

Kompas.com - 11/12/2020, 15:33 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

"Kita harus kembali ke tahun 1896 ketika terjadi 10 eksekusi atau lebih," jelas Ngozi Ndulue dari lembaga independen Death Penalty Information Center.

Pemerintahan Trump juga menetapkan pelaksanaan hukuman mati federal di tengah masa peralihan politik, setelah kalah dalam pemilihan presiden.

Eksekusi di masa transisi ini terjadi untuk kali pertama selama lebih dari satu abad.

Baca juga: Agen Real Estate Jual Rumah Masa Kecil Donald Trump Rp 42 Miliar kepada Para Penggemarnya

Presiden yang sedang berkuasa biasanya menunda eksekusi untuk ditangani oleh penerusnya, sehingga presiden terpilh dapat menentukan arah kebijakan.

Dalam wawancara dengan kantor berita Associated Press, Jaksa Agung William Barr membela pelaksanaan eksekusi sesudah pemilihan presiden, dan mengatakan ia kemungkinan besar akan menjadwalkan eksekusi lebih banyak lagi sebelum ia meninggalkan Departemen Kehakiman AS.

"Saya pikir cara menghentikan hukuman mati adalah menghapus hukuman mati," katanya.

"Tetapi jika kita meminta juri menjatuhkannya, maka eksekusi itu harus diterapkan."

Namun ini adalah pilihan kontroversial, khususnya karena tim presiden terpilih Joe Biden telah mengatakan akan mengupayakan penghapusan hukuman mati.

Eksekusi pertama yang direncanakan terhadap Bernard, menarik perhatian khusus.

Dinyatakan bersalah melakukan pembunuhan dan penculikan pada tahun 1999, Bernard berusia 18 tahun ketika melakukan tindak pidana, dan akan tercatat sebagai terpidana paling muda yang dieksekusi pemerintah federal selama hampir 70 tahun terakhir.

Lima dari sembilan juri yang menangani kasusnya dan sekarang masih hidup serta pengacara AS yang membela vonis hukuman mati di tingkat banding, secara terbuka telah menyerukan agar eksekusi terhadap Bernard dibatalkan.

Kim Kardashian juga turut menyuarakan itu, memohon langsung kepada Presiden Trump lewat Twitter.

Baca juga: Jared Kushner dan Ivanka Trump Beli Properti Mewah Rp437 Miliar di Miami

Terpidana yang sudah dan akan dieksekusi

  • Brandon Bernard dinyatakan bersalah pada 1999 dalam kasus penculikan dan pembunuhan dua menteri kepemudaan, Todd dan Stacie Bagley. Ia telah dieksekusi pada Kamis, 10 Desember 2020
  • Alfred Bourgeois masuk daftar terpidana yang dihukum mati karena menyiksa dan memukuli putrinya sendiri yang berusia dua tahun hingga meninggal dunia. Ia dijadwalkan dihukum mati pada 11 Desember.
  • Lisa Montgomery mencekik seorang perempuan hamil di Missouri sebelum memotong perut ibu hamil dan menculik bayi itu pada 2004. Eksekusinya direncanakan akan dilakukan pada tanggal 12 Januari 2021.
  • Cory Johnson dinyatakan bersalah membunuh tujuh orang terkait dengan keterlibatan Johnson dalam perdagangan narkoba di Richmond, Virginia. Ia masuk daftar eksekusi untuk tanggal 14 Januari 2021.
  • Dustin John Higgs dinyatakan bersalah pada 1996 dalam kasus penculikan dan pembunuhan tiga perempuan muda di Washington DC. Higgs tidak membunuh mereka secara langsung, melainkan memerintahkan pembunuhan itu yang dilakukan oleh terpidana lain, Willis Haynes. Rencananya Higgs akan dieksekusi pada tanggal 15 Januari 2021.

Baca juga: Trump Puji Vaksin Keajaiban yang Akan Datang Segera dalam 100 Juta Dosis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com