Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Yukio Mishima, Novelis Terkenal Jepang Bunuh Diri dengan Ritual Samurai

Kompas.com - 07/12/2020, 05:33 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

TOKYO, KOMPAS.com - Berdiri di balkon seperti di atas panggung, sosok kecil itu menarik perhatian pasukan yang berkumpul di bawah. Sosok tersebut adalah Yukio Mishima, yang lahir dengan nama Kimitake Hiraoka.

Kala itu, ia adalah novelis yang paling terkenal di Jepang.

Pada 25 November 1970, dia pergi ke pangkalan militer di Tokyo, menculik komandannya, dan memintanya mengumpulkan garnisun. Kemudian dia mencoba untuk memulai kudeta.

Melansir kisah BBC Indonesia pada Minggu (6/12/2020), Mishima mencerca negara dan konstitusi yang didukung AS, mencaci-maki para prajurit karena kepatuhan mereka.

Dia menantang para prajurit untuk mengembalikan Kaisar pada posisi sebelum perang sebagai dewa dan pemimpin nasional.

Penonton pada awalnya diam dengan sopan, atau hanya tertegun dalam keheningan, tapi kemudian menghujaninya dengan ejekan.

Mishima mundur kembali ke dalam dan berkata, "Saya rasa mereka tidak mendengarkan."

Kemudian, dia berlutut dan bunuh diri dengan seppuku, ritual bunuh diri para Samurai.

Kematian Mishima mengejutkan publik Jepang. Dia adalah seorang selebriti sastra, macho, dan provokatif, tetapi juga memiliki karakter yang agak konyol.

Mungkin mirip dengan Norman Mailer di AS, atau Michel Houellebecq di Perancis saat ini.

Insiden itu terjadi pada pagi hari saat pembukaan sesi ke-64 Diet, parlemen Jepang. Kaisar hadir dalam acara tersebut.

Pidato perdana menteri tentang agenda pemerintah untuk tahun yang akan datang menjadi tak diperhatikan.

Sudah tidak ada lagi yang mati karena seppuku sejak hari-hari terakhir Perang Dunia Kedua.

Baca juga: [Cerita Dunia] Napoleon Bonaparte, Ubah Nasib dari Prajurit menjadi Kaisar Perancis

"Ada yang mengira dia sudah gila, selain bahwa ini adalah upaya terakhir dari serangkaian tindakan eksibisionistik, ekspresi keinginan membuat kejutan, yang selama ini membuatnya terkenal," tulis filsuf Jepang Hide Ishiguro dalam esai 1975 untuk The New York Review.

"Beberapa orang berhaluan kanan melihat kematiannya sebagai tindakan patriotik untuk memprotes kondisi Jepang saat ini," ujar Ishiguro.

"Yang lain percaya bahwa itu adalah lelucon menyedihkan dan mengerikan yang dibuat oleh seorang pria berbakat, yang telah menjadi seorang yang sangat buruk," lanjutnya.

"Dia tidak tahan hidup sampai usia paruh baya dan menjadi biasa-biasa saja," kata Hide Ishiguro.

Mishima pernah memberi tahu istrinya bahwa, "Meskipun sekarang saya tidak dipahami, tidak apa-apa, karena saya akan dipahami oleh Jepang dalam waktu 50 atau 100 tahun."

Pada 1949, Mishima hadir pada kancah sastra Jepang dengan Pengakuan Sebuah Topeng, semacam otobiografi terselubung. Novel ini membuatnya terkenal di awal usia 20-an.

Novel itu berkisah tentang seorang anak laki-laki lembut dan sensitif yang "ditawan" oleh neneknya. Neneknya sakit dan anak itu dipaksa merawatnya.

Alih-alih bermain di luar dengan anak laki-laki lain, dia dikurung bersama neneknya selama bertahun-tahun dalam kegelapan kamar tidur yang berbau tidak sedap.

Pikiran si laki-laki berkembang di ruangan itu. Fantasi dan kenyataan tidak pernah terpisahkan.

Fantasi bagaikan saudara kembar yang lebih kuat, tumbuh dominan.

Pada saat nenek meninggal dan anak laki-laki itu terbebas, dia menjadi punya ketertarikan pada permainan peran, dengan kehidupan sebagai teaternya.

Dia melampiskan fantasi pada kehidupan di sekitarnya.

Pria dan anak laki-laki, terutama yang berotot dan tegas, diberi peran dalam lamunannya yang gamblang, dan sering kali penuh kekerasan.

Sementara itu, ia terobsesi dengan kesesatannya sendiri dan tampil normal. Dia belajar bagaimana memainkan perannya sendiri: "Penyamaran yang kikuk telah dimulai."

Baca juga: [Cerita Dunia] Bagaimana Negara Uni Emirat Arab Terbentuk?

Keindahan dan kehancuran

Pengakuan Sebuah Topeng berlanjut hingga akhir masa remaja anak laki-laki tersebut, merinci evolusi yang terjalin dari kehidupan internal dan eksternalnya, serta kebangkitan homoseksualnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Inggris Beri Ukraina Rudal Tua Canggih, Begini Dampaknya Jika Serang Rusia

Global
Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Siapa Saja yang Berkuasa di Wilayah Palestina Sekarang?

Internasional
Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Ikut Pendaftaran Wajib Militer, Ratu Kecantikan Transgender Thailand Kejutkan Tentara

Global
Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Presiden Ukraina Kecam Risiko Nuklir Rusia karena Mengancam Bencana Radiasi

Global
Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Jelang Olimpiade 2024, Penjara di Paris Makin Penuh

Global
Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Polisi Diduga Pakai Peluru Karet Saat Amankan Protes Pro-Palestina Mahasiswa Georgia

Global
Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Pemilu India: Pencoblosan Fase Kedua Digelar Hari Ini di Tengah Ancaman Gelombang Panas

Global
Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Kim Jong Un: Peluncur Roket Teknologi Baru, Perkuat Artileri Korut

Global
Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Anggota DPR AS Ini Gabung Aksi Protes Pro-Palestina di Columbia University

Global
Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Ditipu Agen Penyalur Tenaga Kerja, Sejumlah Warga India Jadi Terlibat Perang Rusia-Ukraina

Internasional
Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Rangkuman Hari Ke-792 Serangan Rusia ke Ukraina: Jerman Didorong Beri Rudal Jarak Jauh ke Ukraina | NATO: Belum Terlambat untuk Kalahkan Rusia

Global
PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

PBB: 282 Juta Orang di Dunia Kelaparan pada 2023, Terburuk Berada di Gaza

Global
Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Kata Alejandra Rodriguez Usai Menang Miss Universe Buenos Aires di Usia 60 Tahun

Global
Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Misteri Kematian Abdulrahman di Penjara Israel dengan Luka Memar dan Rusuk Patah...

Global
Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Ikut Misi Freedom Flotilla, 6 WNI Akan Berlayar ke Gaza

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com