Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanada Luncurkan Paket Bantuan Ekonomi Terbesar sejak Perang Dunia II

Kompas.com - 03/12/2020, 20:45 WIB
Bernadette Aderi Puspaningrum,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

Sumber BBC

OTTAWA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Kanada, Chrystia Freeland mengatakan akan menggelontorkan paket bantuan ekonomi terbesar bagi negara tersebut sejak Perang Dunia II.

Melansir BBC, pengeluaran itu akan membawa defisit ke 381,6 miliar dollar Kanada (Rp 4,1 kuadriliun) pada Maret 2021.

Pengumuman ini adalah pembaruan fiskal penuh pertama dari pemerintah Liberal Kanada sejak dimulainya pandemi. Tepat saat negara itu berjuang melawan gelombang kedua infeksi Covid-19.

Jumlah kasus aktif di Kanada telah meningkat lebih dari dua kali lipat pada November saja. Membawa jumlah total infeksi menjadi lebih dari 376.000 - menurut penghitungan dari Universitas Johns Hopkins. Sejauh ini, lebih dari 12.000 orang Kanada meninggal.

"Ketika virus terkendali dan ekonomi kami siap untuk pertumbuhan baru, kami akan menggunakan paket stimulus yang ambisius," untuk digunakan selama tiga tahun kedepan,” kata Freeland di House of Commons, Senin (30/11/20).

Pengeluaran yang digelontorkan pemerintah "Negeri Mapple" itu setara dengan setidaknya 3-4 persen dari PDB Kanada.

Baca juga: Update Corona Global: 64 Juta Infeksi | Stimulus Covid-19 di Kanada | Rencana Vaksinasi di Perancis

Rencana fiskal ini menjanjikan 100 miliar dollar Kanada (Rp 1,1 kuadriliun) untuk membantu provinsi dan wilayah meningkatkan pengendalian infeksi Covid-19 di fasilitas perawatan jangka panjang.

Termasuk untuk membantu sektor bisnis yang terkena dampak paling parah. Diantaranya industri di sektor pariwisata, perjalanan, dan seni.

Mereka yang memenuhi syarat akan mendapat pinjaman bisnis hingga 1 juta dollar Kanada (Rp 11 miliar) dengan jangka waktu 10 tahun.

Bagi keluarga berpenghasilan rendah dan menengah paket ini menjanjikan bantuan hingga 1.200 dollar Kanada (Rp 13 juta) untuk setiap anak di bawah 6 tahun.

Sebesar 100 miliar dollar Kanada (Rp 1,1 kuadriliun) tambahan juga akan diarahkan ke perjanjian pembelian vaksin.

"Kanada telah mengamankan portofolio vaksin paling beragam di dunia," kata Freeland.

Kanada, kata dia telah mendapatkan tujuh kontrak pembelian vaksin yang berbeda. Jumlah itu cukup bagi setiap orang Kanada menerima 10 dosis, secara gratis.

Dan untuk membayar rencana ekspansif tersebut, Kanada akan mengalami kekurangan anggaran terbesar sejak Perang Dunia Kedua.

Baca juga: Kasus Covid-19 Terus Melonjak Setelah Thanksgiving, Perayaan Natal di Kanada Terancam Tak Diizinkan

Pada hari Senin, Freeland mempertahankan rekor defisit di level aman untuk ekonomi Kanada, berkat penetapan suku bunga rendah.

"Seperti yang telah kita pelajari dari resesi sebelumnya, risiko memberikan dukungan terlalu sedikit sekarang lebih besar daripada risiko memberikan terlalu banyak," katanya.

"Kami tidak akan mengulangi kesalahan di tahun-tahun setelah Resesi Hebat 2008," tegas Freeland.

Berbicara di House of Commons, pemimpin oposisi Erin O'Toole menolak proposal Liberal tersebut.

"Tanpa rencana vaksin, tidak ada rencana jangka panjang untuk ekonomi kita," kata pemimpin Konservatif itu.

Sebab menurutnya, terlepas dari jaminan Ms Freeland bahwa setiap orang Kanada akan memiliki akses ke beberapa dosis vaksin Covid-19, Kanada masih tidak tahu tanggal pertama vaksin akan diterima.

Saat infeksi meningkat, penghentian akibat virus korona telah mengguncang ekonomi "Negeri Maple" itu. Bulan lalu, Statistik Kanada melaporkan tingkat pengangguran 8,9 persen, yang berarti ada 1,8 juta warga Kanada tidak memiliki pekerjaan.

Pengumuman hari Senin adalah salah satu tantangan besar pertama bagi Freeland, yang mengambil alih peran menteri keuangan pada Agustus.

Pendahulunya, Bill Morneau, tiba-tiba mengundurkan diri dari jabatan itu karena skandal etika. Freeland, 52, adalah perempuan pertama yang memegang posisi tersebut di Kanada. Dia juga menjabat sebagai wakil perdana menteri negara itu.

Baca juga: Politik Kelistrikan, Kebijakan Fiskal dan Tarif Listrik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Rusia Klaim Rebut 5 Desa dalam Pertempuran Sengit di Kharkiv

Global
Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Di Balik Serangan Israel ke Rafah yang Bahkan Tak Bisa Dihalangi AS

Global
Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Israel Perintahkan Warga Palestina Mengungsi dari Rafah

Global
[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

[UNIK GLOBAL] Majikan Bunuh Diri, PRT Diwarisi Rp 43,5 Miliar | Karyawan Nekat ke Italia demi Makan Pizza Padahal Besok Kerja

Global
Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Tak Ada yang Bicara Perubahan Iklim di Pemilu India, Apa Sebabnya?

Global
Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Di Texas, Orangtua Bisa Dipenjara Jika Tinggalkan Anak Sendirian dalam Rumah

Global
Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Turkiye Setop Berbisnis dengan Israel, Pakar: Akan Sulitkan Ankara

Global
Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Tentara Israel Diserang Ratusan Lebah di Gaza Selatan

Global
Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Kritikan Paling Keras AS untuk Israel, Dituduh Mungkin Langgar Hukum Internasional

Global
Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Ukraina Evakuasi Ratusan Orang dari Kharkiv Usai Serangan Rusia

Global
Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Sekitar 300.000 Warga Palestina Dilaporkan Mengungsi dari Rafah Timur

Global
Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Pria Rusia Dituntut karena Mewarnai Rambutnya Kuning, Biru, dan Hijau

Global
Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Otoritas Cuaca AS Sebut Dampak Badai Matahari Kuat yang Hantam Bumi

Global
Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Tabrakan 2 Kereta di Argentina, 57 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com