Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Universitas Murdoch Akan Hentikan Program Bahasa Indonesia, Ada Apa?

Kompas.com - 03/12/2020, 16:36 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

KOMPAS.com - Dilansir dari ABC, Murdoch University mengatakan mereka telah mengambil "keputusan yang sulit" untuk menghentikan tiga disiplin ilmu, yakni Bahasa Indonesia, teater, serta drama dan radio.

Ada sejumlah alasan lain yang mempengaruhi rencana ini, seperti tantangan di tengah pandemi Covid-19, perubahan model pembiayaan untuk universitas oleh Pemerintah Federal, serta memastikan jika program yang ditawarkan bisa terus berlanjut.

"Kami menyesali rencana penangguhan penawaran program kuliah bahasa Indonesia ini, namun dengan kurang dari sepuluh orang yang mendaftar setiap tahunnya selama tiga tahun terakhir, maka sulit dilakukan," ujar juru bicara Murdoch University.

Rencana penutupan program bahasa Indonesia di Murdoch University ini hanya selang beberapa pekan setelah La Trobe University di Melbourne yang juga mengumumkan akan menghentikan program bahasa Indonesia di tahun depan.

Asosiasi mahasiswa kelas bahasa Indonesia mengeluarkan petisi online untuk menyelamatkan program yang sudah ditawarkan sejak tahun 1989.

Hingga saat ini sudah lebih dari dua ribu orang yang mendukung dan menandatangani petisi tersebut, termasuk dari warga Indonesia yang tinggal di Australia.

Baca juga: Lawan China, Sejumlah Politisi Dunia Ajak Publik Minum Wine Australia

Rencana yang hanya melihat 'jangka pendek'

Profesor Emeritus David T Hill yang pernah mengajar Bahasa Indonesia di Murdoch University selama 25 tahun mengaku rencana tersebut "horor dan mengejutkan".

"Sebuah universitas yang memiliki program bahasa Indonesia yang sudah begitu lama dan terpandang, kemudian mengambil tindakan tersebut, jelas bertentangan dengan kepentingan Australia," ujarnya.

Menurutnya mempelajari budaya dan bahasa Indonesia dari Australia Barat sangatlah penting, karena negara bagian tersebut menjadi salah satu pintu gerbang terdekat Australia dengan Indonesia.

"Penting untuk diketahui bahwa Murdoch University telah menghasilkan banyak lulusan sangat sukses, yang telah memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat Australia," jelas Professor Hill yang sekarang sudah pensiun.

Ia mengatakan sejak Murdoch University menawarkan program Bahasa Indonesia di tahun 1975, sudah banyak lulusannya yang bekerja di bidang bisnis, akademis, dan pemerintahan, termasuk di Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) serta departemen pemerintahan lainnya.

"Para alumni program bahasa Indonesia sangat sukses dan memberikan kontribusi yang sangat kuat bagi pemahaman Australia tentang Indonesia."

Professor Hill sangat menyayangkan rencana Murdoch University yang disebutnya hanya melihat "jangka pendek", padahal menurutnya masa depan Australia justru terletak di negara-negara Asia terdekatnya seperti Indonesia.

Baca juga: Kisah Mahasiswa Indonesia Pertama yang Tiba di Australia sejak Perbatasannya Ditutup

Australia pernah berkomitmen soal bahasa Indonesia

Di tahun 2012, pemerintah Australia yang saat itu dikepalai perdana menteri Julia Gillard sebenarnya pernah mengeluarkan sebuah dokumen yang dinamakan 'Asian Century White Paper'.

Dalam dokumen tersebut disebutkan perlunya meningkatkan literasi bahasa dari negara-negara Asia agar dapat terus menjalin hubungan politik dan ekonomi Australia dengan kawasan Asia Pasifik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com