Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Ampuni Michael Flynn yang Berbohong kepada FBI tentang Rusia

Kompas.com - 26/11/2020, 06:35 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan pada Rabu (25/11/2020) bahwa dia telah memaafkan Michael Flynn, mantan penasihat keamanan yang berbohong soal kontak Rusia-nya dan memicu penyelidikan yang meresahkan atas kolusi kampanye Trump dengan Moskwa.

Pengampunan yang diharapkan itu datang pada pekan-pekan terakhir kepresidenan Trump. Dua tahun sebelumnya, Flynn terus melawan tuduhan yang diberikan kepadanya dan berusaha menutupi skema kerja sama yang berbahaya dengan Rusia.

Flynn mengaku bersalah pada tahun 2017 karena berbohong kepada FBI pada hari-hari awal penyelidikan, dan dipaksa untuk mengundurkan diri sebagai penasihat keamanan nasional Trump pada Februari 2017.

Baca juga: Biden: Pemerintahan Trump Tulus Melakukan Transisi Kekuasaan Kepadanya

Tetapi setelah mengaku bersalah, dua kali, ke pengadilan federal Washington, mantan kepala intelijen Pentagon itu berbalik, berusaha untuk menarik pembelaannya sebelum hukuman dijatuhkan.

"Merupakan Kehormatan Besar saya untuk mengumumkan bahwa Jenderal Michael T. Flynn telah diberikan Pengampunan Penuh. Selamat kepada @GenFlynn dan keluarga, saya yakin Anda kini menikmati Thanksgiving yang benar-benar fantastis," twit Trump di Twitternya.

Baca juga: Menyusul Flynn, Calon Menaker AS Usulan Trump Pun Mundur

Flynn awalnya menjadi sasaran dalam penyelidikan kontraintelijen FBI setelah dia melakukan panggilan telepon rahasia dengan duta besar Rusia untuk AS pada Desember 2016, setelah kemenangan pemilihan Trump tetapi sebelum Trump menjabat.

Baca juga: Trump Tak Peduli Campur Tangan Rusia dalam Pilpres 2016, karena AS Juga Melakukannya

Partai Demokrat marah

Partai Demokrat menyatakan kemarahan mereka atas pengampunan Flynn. Pengampunan itu dilakukan ketika hakim yang bertanggung jawab atas kasusnya menolak upaya Departemen Kehakiman untuk membatalkannya.

"Trump sekali lagi menyalahgunakan kuasa pengampunan untuk memberi penghargaan kepada Michael Flynn, yang memilih loyalitas kepada Trump daripada loyalitas kepada negaranya," kata Adam Schiff, ketua Komite Intelijen DPR yang juga menyelidiki kolusi Rusia dikutip AFP.

"Flynn berbohong kepada FBI tentang komunikasinya dengan Rusia, upaya yang merusak kebijakan luar negeri AS setelah sanksi dijatuhkan pada Rusia karena mencampuri pemilihan kami," katanya.

"Pengampunan oleh Trump tidak menghapus kebenaran itu, tidak peduli bagaimana Trump dan sekutunya mencoba melakukan hal sebaliknya."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Israel Dikhawatirkan Lakukan Serangan Darat Besar-besaran di Rafah

Global
Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Wanita yang Dipenjara Setelah Laporkan Covid-19 di Wuhan pada 2020 Dibebaskan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com