Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[Biografi Tokoh Dunia] Leon Trotsky, Tokoh Kunci Uni Soviet namun Dibunuh di Pengasingan

Kompas.com - 21/11/2020, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Leon Trotsky adalah tokoh penting dalam Revolusi Bolshevik yang berhasil menggulingkan Kekaisaran Rusia dan menggantikannya menjadi Uni Republik Sosialis Soviet alias Uni Soviet, negara berhaluan komunisme pertama di dunia.

Trotsky adalah orang kedua setelah Vladimir Lenin dalam masa-masa awal berdirinya Uni Soviet. Namun, setelah kematian Lenin, Trotsky kalah dalam suksesi kekuasaan dan Joseph Stalin muncul sebagai pemenangnya.

Dilansir dari BBC, Trotsky lahir dengan nama Lev Davidovich Bronstein pada 7 November 1879 di Yanovka, Ukraina. Ketika itu, wilayah Ukraina masih menjadi wilayah kekuasaan Kekaisaran Rusia.

Dia memiliki kakak laki-laki dan perempuan. Sementara itu, dua saudara kandung lainnya meninggal saat masih bayi. Pada usia delapan tahun, Trotsky kecil dikirim ke sekolah di Odessa, di mana dia menghabiskan delapan tahun bersama keluarga dari keponakan ibunya, seorang intelektual berhaluan liberal.

Ketika dia pindah ke Nikolayev pada 1896 untuk menyelesaikan sekolahnya, dia ditarik ke dalam lingkaran sosialis bawah tanah dan diperkenalkan dengan paham Marxisme. Sempat mencicipi bangku kuliah sebentar di Universitas Odessa, Trotsky kembali lagi ke Nikolayev untuk membantu mengatur Serikat Pekerja Rusia Selatan yang bergerak bawah tanah.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] John Hanson, Presiden Pertama Amerika Serikat

Diasingkan

Namun aktivitas Trotsky tersebut terendus oleh Kekaisaran Rusia dan karena terlibat dalam gerakan revolusioner, dia segera ditangkap lalu dipenjara dan diasingkan ke Siberia pada 1898.

Di Siberia itulah Trotsky bergabung dengan Partai Buruh Sosial Demokrat Rusia atau biasa disebut Partai Sosial Demokrat. Partai ini merupakan partai politik sosialis revolusioner yang didirikan di Minsk, Belarus, dan dibentuk untuk menyatukan berbagai organisasi revolusioner untuk melawan Kekaisaran Rusia.

Di Siberia itulah Trotsky berjumpa dengan Aleksandra Sokolovskaya yanbg kemudian menjadi istrinya. Setelah menikah, dia memiliki dua anak perempuan. Di Siberia, Trotsky menghabiskan waktu selama empat setengah tahun dan berhasil kabur sebagaimana dilansir dari Britannica.

Setelah berhasil kabur dari Siberia, Trotsky menghabiskan sebagian besar 15 tahun berikutnya di luar negeri, termasuk di London, Inggris. Di London itulah Trotsky bertemu dengan Vladimir Lenin lalu bekerja di surat kabar revolusioner bernama Iskra.

Pada 1903, Partai Sosial Demokrat pecah menjadi dua yakni faksi Bolshevik alias mayoritas dan Menshevik alias minoritas. Lenin mengambil alih kepemimpinan Bolshevik sedangkan Trotsky menjadi anggota Menshevik dan mengembangkan teorinya tentang revolusi permanen.

Pada 1907, setelah pengasingan kedua ke Siberia, Trotsky sekali lagi melarikan diri. Dia menetap di Wina, Austria, dan menyambung hidup dengan menjadi koresponden dalam Perang Balkan pada 1912 hingga 1913.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] James Naismith Penemu Bola Basket yang Belajar Teologi

Revolusi Oktober

Ketika Perang Dunia I pecah, Trotsky ikut mayoritas Partai Sosial Demokrat yang mengutuk perang tersebut dan menolak untuk mendukung upaya perang rezim Tsar. Dia pindah ke Swiss dan kemudian ke Paris.

Sikap anti-perangnya menyebabkan dia diusir dari Perancis dan Spanyol. Setelah diusir, Trotsky akhirnya tiba di New York City, Amerika Serikat (AS) pada Januari 1917, di mana dia bergabung dengan ahli teori Bolshevik Nikolay Bukharin dalam mengedit koran berbahasa Rusia Novy Mir.

Ketika terjadi revolusi di Petrograd (kini St Petersburg), Rusia, dan Tsar Nikolas II jatuh pada Februari 1917, Trotsky memutuskan untuk kembali ke Rusia. Terlepas dari ketidaksepakatan sebelumnya dengan Lenin, Trotsky akhirnya bergabung juga dengan Bolshevik.

Di Bolshevik, Trotsky memainkan peran penting dalam pengambilalihan kekuasaan dari Pemerintahan Sementara Rusia di tahun yang sama. Akhirnya, Lenin muncul dan Pemerintahan Sementara Rusia digulingkan dan digantikan pemerintahan Uni Soviet pada Oktober 1917.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

WHO: Tak Ada Pasokan Medis Masuk ke Gaza Selama 10 Hari

Global
PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

PM Slovakia Jalani Operasi Baru, Kondisinya Masih Cukup Serius

Global
Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Warga Sipil Israel Kembali Berulah, Truk Bantuan di Tepi Barat Dibakar

Global
13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

13 Negara Ini Desak Israel agar Menahan Diri dari Invasinya ke Rafah

Global
Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Kera Tergemuk di Thailand Mati karena Sering Diberi Permen dan Minuman Manis

Global
Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Israel: Kasus Genosida di Pengadilan PBB Tak Sesuai Kenyataan

Global
Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Minim Perlindungan, Tahanan di AS yang Jadi Buruh Rawan Kecelakaan Kerja

Internasional
Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Korut Tembakkan Rudal Balistik Tak Dikenal, Ini Alasannya

Global
Siapa 'Si Lalat' Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Siapa "Si Lalat" Mohamed Amra, Napi yang Kabur dalam Penyergapan Mobil Penjara di Prancis?

Internasional
Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Tekno-Nasionalisme Xi Jinping dan Dampaknya pada Industri Global

Global
2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

2 Polisi Malaysia Tewas Ditembak dan Diserang, Pelaku Disebut Terafiliasi Jemaah Islamiyah

Global
AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

AS Sebut Dermaga Terapungnya Mulai Dipakai untuk Kirim Bantuan ke Gaza

Global
Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Suara Tembakan di Dekat Kedutaan Israel, Polisi Swedia Menahan Beberapa Orang

Global
Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Kharkiv Jadi Kota Kedua Ukraina yang Sering Diserang Drone Rusia

Global
China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

China Disebut Berencana Kembangkan Reaktor Nuklir Terapung di Laut China Selatan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com