Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pengepungan Masjidil Haram yang Mengubah Sejarah Arab Saudi

Kompas.com - 20/11/2020, 12:37 WIB
Miranti Kencana Wirawan

Editor

"Kemudian Juhayman datang dan menyatakan kesetiaan kepada Imam Mahdi. Dia meyakinkan orang-orang sehingga mereka menyatakan kesetiaan kepada Mahdi," kenang mahasiswa muda tadi.

Salah seorang mahasiswa lain, Abdulmanan Sultan, yang menyelinap ke dalam masjid pun memeriksa apa yang sebenarnya terjadi.

"Orang-orang sangat terkejut melihat senjata di Masjidil Haram. Ini hal yang tidak biasa bagi mereka. Tidak diragukan lagi hal itu membuat mereka takut. Sesuatu yang amat tidak patut," tutur Abdulmanan.

Juhayman Al Otaybi memerintahkan para pria bersenjata pengikutnya untuk menutup Masjidil Haram dan menempatkan penembak jitu di menara masjid, siap berperang melawan musuh-musuh Mahdi.

Bagi mereka, Pemerintah Arab Saudi dianggap tidak bermoral, korup, dan berorientasi pada Barat.

Ketika polisi mendekati masjid untuk mencari tahu yang terjadi di dalam, mereka melepas tembakan dan korban jiwa pun berjatuhan.

Mark Hambley, yang saat itu merupakan pejabat bidang politik di Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Saudi, mengingat bahwa pihak berwenang Arab Saudi menerapkan kebijakan "black out" berita atau melarang berita tentang peristiwa tersebut.

Tidak banyak yang tahu siapa sebenarnya yang menduduki Masjidil Haram dan apa pula alasannya.

Namun, dia bisa mendapat informasi dari seorang pilot helikopter Amerika Serikat yang terbang di atas Mekkah bersama aparat keamanan setempat.

"Yang pertama merupakan upaya yang naif tetapi berani dari sejumlah besar pasukan pengawal nasional dan polisi yang berada di sekitarnya. Dan banyak yang mati ditembak," kenang Hambley.

Pemerintah Arab Saudi mengerahkan ribuan tentara dan pasukan khusus ke Mekkah untuk mengambil alih masjid. Mereka membawa kendaraan lapis baja sementara pesawat tempur pun juga dikerahkan.

Keluarga raja meminta persetujuan para pemuka agama untuk menggunakan kekerasan atau kekuatan bersenjata di dalam masjid.

Dalam beberapa hari mendatang pertempuran meningkat dengan pasukan pemerintah yang melancarkan serangan demi serangan.

Sebagian masjid rusak dan jumlah korban mencapai ratusan jiwa.

Abdulmanan Sultan yang menjadi saksi mata dan sempat menyelinap ke dalam masjid mengatakan kepada BBC bahwa tembakan dan ledakan terdengar hampir setiap jam hingga Subuh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Putin Usul Gantikan Menhan Sergei Shoigu dengan Ekonom Sipil

Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

[KABAR DUNIA SEPEKAN] Israel Serang Rafah | Serangan Drone Terjauh Ukraina

Global
Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Perang di Gaza, Jumlah Korban Tewas Capai 35.000 Orang

Global
143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

143 Orang Tewas akibat Banjir di Brasil, 125 Lainnya Masih Hilang

Global
Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Serangan Ukraina di Belgorod Rusia, 9 Orang Terluka

Global
Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Inggris Selidiki Klaim Hamas Terkait Seorang Sandera Terbunuh di Gaza

Global
Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Serangan Drone Ukraina Sebabkan Kebakaran di Kilang Minyak Volgograd Rusia

Global
PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

PBB Serukan Gencatan Senjata di Gaza Segera, Perang Harus Dihentikan

Global
Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Pendaki Nepal, Kami Rita Sherpa, Klaim Rekor 29 Kali ke Puncak Everest

Global
4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

4.073 Orang Dievakuasi dari Kharkiv Ukraina akibat Serangan Rusia

Global
Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Macron Harap Kylian Mbappe Bisa Bela Perancis di Olimpiade 2024

Global
Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Swiss Juara Kontes Lagu Eurovision 2024 di Tengah Demo Gaza

Global
Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Korsel Sebut Peretas Korea Utara Curi Data Komputer Pengadilan Selama 2 Tahun

Global
Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Rangkuman Hari Ke-808 Serangan Rusia ke Ukraina: Bala Bantuan untuk Kharkiv | AS Prediksi Serangan Terbaru Rusia

Global
Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Biden: Gencatan Senjata dengan Israel Bisa Terjadi Secepatnya jika Hamas Bebaskan Sandera

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com