Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Kucing dan Anjing Dijual secara Tidak Bertanggung Jawab di Facebook

Kompas.com - 19/11/2020, 21:57 WIB
Aditya Jaya Iswara

Editor

KOMPAS.com - Badan amal hewan memperingatkan aksi "sangat tidak bertanggung jawab" sejumlah pihak yang menjual anak kucing dan anak anjing di Facebook, karena permintaan meningkat seiring dengan karantina wilayah alias lockdown.

Panduan Facebook menyebut hewan tidak bisa diperjualbelikan antarindividu.

Namun penyelidikan BBC mengungkapkan anak anjing dan anak kucing diiklankan melalui situs tersebut.

Baca juga: Kucing Peliharaan Hilang 3 Hari, Tiba-tiba Pulang Bawa Daftar Utang

Badan amal tersebut memperingatkan bahwa hewan bisa saja sakit, terlalu muda, atau bisa jadi itu adalah penipuan.

Badan amal hewan Royal Society for the Prevention of Cruelty to Animals (RSCPA) menyebut para penjual ini "sangat tidak bertanggung jawab".

"Kami tahu bahwa ada banyak peternak dan penjual yang tidak bermoral di luar sana yang mengeksploitasi media sosial dan laman rahasia untuk menjual anak anjing dan anak kucing tanpa menimbulkan kecurigaan," kata seorang juru bicara.

Orang-orang semestinya mempertimbangkan untuk mengadopsi hewan-hewan itu dari pusat penyelamatan hewan terlebih dulu, atau mengikuti panduan untuk membeli anjing dan kucing - termasuk melihat di mana hewan itu dibesarkan, badan amal itu menambahkan.

Baca juga: Lindungi Anjingnya dari Serangan Kucing, Celana Pria Ini Melorot

"Siap dijual"

Dalam sebuah kelompok Facebook dengan anggota terbatas, sejumlah peternak menjual hewan piaraan itu dengan harga lebih dari 1.000 poundsterling, atau sekitar Rp18,6 juta.

Sementara, sebuah unggahan mengiklankan anak kucing "Persia dengan bulu panjang dan mata seperti boneka" sebagai "siap dijual" dan meminta para pembeli yang berminat segera menghubunginya.

Sejumlah anak kucing dan anak anjing juga ditawarkan untuk "dikirim ke seluruh dunia".

Anak anjing dan kucing harus terlihat bersama dengan induknya sebelum bisa dibeli (foto ilustrasi).BBC INDONESIA Anak anjing dan kucing harus terlihat bersama dengan induknya sebelum bisa dibeli (foto ilustrasi).
Salah satu unggahan yang menjual anak kucing berjenis ragdoll, pembeli harus mengenakan sarung tangan dan masker jika mau mengambilnya, karena adanya pembatasan Covid-19.

"Deposit sebesar 150 pounds, atau sekitar Rp 2,8 juta (tak bisa dikembalikan) untuk memesan anak kucing itu, foto-foto terbaru akan dikirimkan hingga hari pengambilan," tambah iklan itu.

Baca juga: Gambar Kucing Raksasa Rebahan Ditemukan di Peru, Berusia 2.000 Tahun

Facebook mengatakan bahwa pihaknya menyelidiki contoh unggahan iklan anak kucing dan anjing yang diberikan BBC, dan mendorong pengguna Facebook lainnya melapor jika menemukan unggahan yang serupa.

"Kita tidak memperbolehkan penjualan hewan di Facebook, termasuk di grup privat, dan jika kami menemukan konten semacam ini kami akan menghapusnya," ujar juru bicara Facebook.

Permintaan tinggi

Penjualan anak anjing dan kucing melalui Facebook ini muncul ketika karantina wilayah yang membuat permintaan atas hewan peliharaan terus meningkat.

Pada April, Kennel Club, satu organisasi kesejahteraan anjing terbesar di Inggris, mengatakan bahwa pencarian anak anjing di situsnya telah meningkat dua kali lipat antara Februari dan Maret seiring dengan pengumuman pembatasan.

Harga anak kucing dan anjing yang terjual secara daring juga meningkat.

Akan tetapi, layanan pelaporan penipuan Action Fraud mengatakan bahwa banyak penipu mengiklankan anak anjing dan kucing secara online dan meminta adanya deposit, padahal mereka tak memiliki anjing dan kucing tersebut.

Baca juga: Anjing Herder Kabur dari Rumah Tuannya, Seberangi Perbatasan Kanada

Sejumlah korban penipuan mengaku kehilangan lebih dari 280.000 pounds, atau sekitar Rp 5,2 miliar dalam dua bulan, kata Action Fraud.

Sementara itu, badan amal seperti Battersea Dogs Home, Cats Protection, dan RSPCA juga memperingatkan banyak orang yang terburu-buru ingin mendapatkan hewan peliharaan.

Ada kekhawatiran ketika hidup kembali normal dan orang-orang akan menghabiskan sedikit waktu di rumah, hewan peliharan itu akan terabaikan.

"Pandemi telah menciptakan kondisi ideal bagi penjual hewan peliharaan yang tidak bermoral untuk berkembang, karena mereka tampaknya memiliki alasan yang dapat dipercaya untuk tidak mengizinkan pembeli melihat anak kucing bersama induknya terlebih dahulu," kata Kepala Advokasi Cat Protection, Jacqui Cuff.

"Sayangnya, kami khawatir banyak anak kucing di bawah umur dijual di Facebook oleh penjual yang tidak sabar untuk mendapat untung yang cepat. Anak kucing ini dapat terus mengidap penyakit serius yang mengancam nyawa atau sangat tidak bersosialisasi sehingga tidak cocok sebagai hewan peliharaan."

Baca juga: Video Viral Pria di China Bawa Harimau Jalan-jalan, Rupanya Seekor Anjing yang Dicat

Banyak anak kucing dan anjing berasal dari peternakan, dalam kondisi yang tidak manusiawi, maka dari itu penting untuk melihat anak hewan itu bersama dengan induknya.

Grup privat

Satu tantangan bagi Facebook adalah bahwa aktivitas ini terjadi di grup privat dan bergantung pada pengguna individu untuk melaporkannya, kata Pet Advertising Advisory Group.

Kelompok itu telah menerbitkan daftar standar minimum untuk situs web yang menjual hewan - termasuk penghapusan otomatis iklan dengan kata-kata dalam daftar hitam, melarang penjual yang mengunggah iklan ilegal dan termasuk foto terbaru dari hewan tersebut.

Kelompok itu mengatakan telah bertemu Facebook untuk membahas "iklan ilegal dan tidak pantas", tetapi karena platform tidak mem-filter unggahan sebelum dipublikasikan, "kecil kemungkinan Facebook dapat atau akan" menerapkan standar yang sama.

Baca juga: Anjing Favorit Presiden Turkmenistan Dibuatkan Patung Emas Setinggi 15 Meter di Ibu Kota

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel Bersumpah Lanjutkan Serangan di Rafah, sebab Gencatan Senjata Tak Pasti

Global
Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Taiwan Kembangkan Sistem Satelit Serupa Starlink Milik Elon Musk

Internasional
[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

[POPULER GLOBAL] Warga Gaza Diperintahkan Mengungsi | Kucing Terjebak Masuk Kardus Paket

Global
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata di Gaza, Jeda Perang 7 Bulan

Global
Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com