Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER GLOBAL] Peti Mati Kuno Mesir Dibuka, Begini Bentuk Mumi di Dalamnya | Kalah Perang dari Azerbaijan, Armenia Alami Krisis

Kompas.com - 17/11/2020, 05:05 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Kabar mengenai penemuan 100 peti mati kuno di Mesir menjadi berita terpopuler di kanal Global Kompas.com.

Selain itu berita mengenai adanya krisis yang menghantam Armenia setelah kalah perang dari Azerbaijan juga menjadi kabar yang banyak dibaca.

Berikut rangkuman sejumlah berita terpopuler dari kanal Global edisi Senin (16/11/2020) hingga Selasa (17/11/2020).

Baca juga: [POPULER GLOBAL] Trump Akan Deklarasi Maju Pilpres 2024 | Putra Mahkota Arab Saudi Bersumpah Lawan Ekstremis Tanpa Ampun

1. Peti Mati Kuno Mesir Dibuka, Begini Bentuk Mumi di Dalamnya

Sebanyak 100 peti mati kuno dengan beberapa mumi di dalamnya dipamerkan oleh Kementerian Purbakala Mesir pada Sabtu (14/11/2020).

Tak hanya peti mati dengan beberapa mumi, pameran yang dilakukan di kaki Piramida Bertangga Djoser atau 'Step Pyramid of Djoser' yang terkenal di Saqqara itu juga menunjukkan penemuan lain yakni 40 patung emas.

Penasaran seperti apa isi peti mati yang ditemukan di Mesir? Anda bisa menyimak selengkapnya di sini.

Baca juga: [Video] Peti Mati Kuno Mesir Dibuka, Begini Bentuk Mumi di Dalamnya


2. Kalah Perang dari Azerbaijan, Armenia Alami Krisis

Armenia masuk ke jurang krisis beberapa menit setelah Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan menandatangani perjanjian untuk mengakhiri konflik di Nagorno-Karabakh.

Dukacita dan rasa frustrasi ditumpahkan rakyat Armenia ke jalanan ibu kota di Yerevan, menyusul pengumuman mengejutkan itu pada Selasa (10/11/2020).

Bagaimana krisis yang dialami Armenia? Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Kalah Perang dari Azerbaijan, Armenia Alami Krisis

 

3. Jika Biden Dilantik Jadi Presiden AS, Kelompok Sayap Kanan Ini Bersumpah Tak akan Mengakuinya

Kelompok milisi sayap kanan terbesar di Amerika Serikat (AS) menolak mengakui Joe Biden sebagai pemimpin yang sah meski sudah benar-benar dilantik pada 20 Januari 2021.

Kelompok yang bernama Oath Keepers tersebut bersumpah tidak akan mengakui Biden sebagai Presiden AS.

Kenapa mereka berkukh tidak mau mengakui Biden? Anda bisa membaca berita selengkapnya di sini.

Baca juga: Jika Biden Dilantik Jadi Presiden AS, Kelompok Sayap Kanan Ini Bersumpah Tak akan Mengakuinya

4. Kenapa Armenia-Azerbaijan Perang di Nagorno-Karabakh? Apa yang Direbutkan?

Perjanjian damai baru saja disepakati oleh Armenia dan Azerbaijan, dua negara pecahan Uni Soviet yang selama beberapa bulan terakhir terlibat sengketa militer.

Perang itu telah menewaskan ribuan orang dan memaksa ribuan lainnya mengungsi.

Pusat sengketa berada di kawasan Nagorno-Karabakh, yang diklaim Azerbaijan sebagai wilayah kedaulatan mereka, tapi selama ini dikuasai etnis Armenia.

Bagaimana kisah selengkapnya? Baca di sini.

Baca juga: Kenapa Armenia-Azerbaijan Perang di Nagorno-Karabakh? Apa yang Direbutkan?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Inilah Wombat Tertua di Dunia, Usianya 35 Tahun

Global
Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Biden Akan Bicara ke Netanyahu Usai Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi

Global
Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Pejabat UE dan Perancis Kecam Israel Perintahkan Warga Rafah Mengungsi, Ini Alasannya

Global
Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Rusia dan Ukraina Dilaporkan Pakai Senjata Terlarang, Apa Saja?

Internasional
Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Setelah Perintahkan Warga Mengungsi, Israel Serang Rafah, Hal yang Dikhawatirkan Mulai Terjadi

Global
Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Jerman Tarik Duta Besarnya dari Rusia, Ini Alasannya

Global
Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Kebun Binatang di China Warnai 2 Anjing Jadi Mirip Panda, Tarik Banyak Pengunjung tapi Tuai Kritik

Global
Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Meski Rafah Dievakuasi, Hamas Tetap Lanjutkan Perundingan Gencatan Senjata

Global
Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Rusia Ungkap Tujuan Putin Perintahkan Latihan Senjata Nuklir dalam Waktu Dekat

Global
Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Pria Ini Menyamar Jadi Wanita agar Terhindar Penangkapan, tapi Gagal

Global
Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Cerita Wartawan BBC Menumpang Kapal Filipina, Dikejar Kapal Patroli China

Global
Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Putin Perintahkan Pasukan Rusia Latihan Senjata Nuklir di Dekat Ukraina

Global
Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Israel Dorong 100.000 Warga Sipil Palestina Tinggalkan Rafah Timur, Apa Tujuannya?

Global
Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Fakta-fakta di Balik Demo Mahasiswa AS Tolak Perang di Gaza

Global
Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Hezbollah Tembakkan Puluhan Roket Katyusha ke Pangkalan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com